Computer File
Perancangan fasilitas toilet yang ergonomis untuk tuna daksa di Sekolah Luar Biasa (SLB) D/D1 Bandung
Konsep persamaan (equality) akan kehidupan yang layak dan normal
harus dipahami sebagai bagian penghormatan terhadap hak asasi manusia.
Perlakuan yang sama hendaknya dinikmati oleh setiap orang termasuk para
penyandang cacat dengan menyediakan akses terhadap semua aspek
kehidupan. Salah satu fasilitas yang seringkali menjadi masalah bagi
penyandang cacat adalah toilet karena ruang toilet tidak cukup luas dan tidak
dilengkapi grab bars. Grab bars memudahkan mereka melakukan transfer dari
kursi roda ke toilet seat maupun sebaliknya. Kebutuhan penyandang cacat
terhadap toilet khusus telah membangkitkan kreativitas para perancang yang
mengikuti konsep barrier free design, yaitu perancangan dengan konsep
kemudahan akses bagi semua calon penggunanya termasuk para penyandang
cacat.
Sekolah Luar Biasa (SLB) D/D1 yang berlokasi di Jl. Mustang Bandung
ditujukan bagi penyandang cacat tuna daksa, yaitu penyandang cacat yang
memiliki keterbatasan atau disfungsi motorik pada kaki, lengan, atau keduanya.
Berdasarkan hasil pengamatan, umumnya murid-murid di SLB D/D1 Bandung ini
membutuhkan bantuan orang lain dalam menggunakan fasilitas toilet yang
tersedia di sana. Oleh karena itu, dilakukan evaluasi fasilitas toilet dari segi
ergonomidan kemudahan akses bagi pengguna.
Hasil evaluasi digunakan sebagai dasar perancangan fasilitas toilet di
SLB D/D1 Bandung. Perancangan fasilitas toilet ini termasuk perancangan WC
(Water Closet), urinal, grab bars, washbasin, pintu bilik we, dan penentuan
layout ruang toilet secara keseluruhan. Perancangan ini ditujukan untuk murid
pria maupun murid wanita. Oata yang akan digunakan dalam perancangan
adalah data antropometri murid-murid SLB D/D1 Bandung, ukuran kursi roda
yang mereka gunakan, dan jenis transfer yang digunakan oleh chairbound
disabled. Data antropometri murid diolah secara statistika menggunakan
persentil. Nilai yang diperoleh kemudian digunakan untuk menentukan ukuran-ukuran
fasilitas yang dirancang.
Terdapat dua alternatif rancangan WC. Alternatif pertama menggunakan
data antropometri pengguna dan ukuran kursi roda. Alternatif kedua adalah
mengajukan usulan WC yang sudah ada di pasaran dan pijakan kaki untuk
mengakomodasi kekurangan pada we tersebut. Dalam penentuan posisi dan
jumlah grab bars diajukan dua alternatif berdasarkan metode transfer. Selain itu,
diajukan usulan pemilihan material grab bars. Urinal dan washbasin diusulkan
menggunakan model yang sudah ada di pasar, namun diberikan usulan posisi
pemasangan yang sesuai data antropometri. Pintu yang digunakan di bilik WC
menggunakan pintu geser. Setelah itu, dilakukan perancangan layout bilik WC
dan layout toilet secara keseluruhan untuk menempatkan masing-masing fasilitas
yang telah dirancang.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp21477 | DIG - FTI | Skripsi | TI KRI p/03 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain