Computer File
Model persediaan dengan interaksi antara lead time dan biaya pemesanan untuk kebijakan joint order
Lead time merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam
pengendalian persediaan. Secara umum lead time sering dipandang sebagai
suatu nilai yang telah ditetapkan terlebih dahulu baik bersifat konstan maupun
bervariasi sehingga tidak dapat dikendalikan. Namun pada kenyataannya lead
time sebenarnya dapat dikendalikan dan dikurangi dengan menambahkan
sejumlah biaya yang disebut sebagai crashing cost. Pengurangan lead time
diharapkan dapat mengurangi safety stock, jumlah dan biaya kekurangan
persediaan.
Model persediaan yang mempertimbangkan lead time sebagai variabel
keputusan telah dikembangkan Ouyang et.al. Model persediaan Q tersebut
membahas tentang pengurangan lead time yang kemudian diikuti dengan
penurunan biaya pesan. Model yang dikembangkan merupakan model heuristics
dengan tujuan untuk meminimasi biaya total persediaan.
Tujuan penelitian ini adalah melakukan pengembangan model persediaan
P untuk kebijakan joint order yang didasarkan pada hasil penelitian yang
dilakukan Ouyang et.al. Pengembangan model dilakukan karena pada umumnya
jenis barang yang ditangani oleh suatu perusahaan biasanya cukup banyak
sehingga perlu dipertimbangkan pemesanan sejumlah barang secara bersama
terutama untuk barang yang berasal dari pemasok yang sama. Pemesanan
barang secara joint order dapat memberi keuntungan berupa penurunan biaya
pesan dan meningkatkan efisiensi terutama dalam pemeriksaan posisi
persediaan.
Model yang telah dikembangkan kemudian akan digunakan untuk
mencari solusi pada sebuah contoh kasus.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp21516 | DIG - FTI | Skripsi | TI ADI m/04 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain