Computer File
Pengaruh jumlah metanol, jenis dan fasa katalis, waktu reaksi, serta penggunaan emulgator pada esterifikasi asam lemak bebas CPO sebagai bahan baku pembuatan biodiesel
Petrodiesel adalah bahan bakar mesin diesel yang tidak dapat diperbaharui.
Alasan utama penggunaan biodiesel sebagai pengganti petrodiesel adalah bahan baku
pembuatan biodiesel dapat diperbaharui serta sifat fisik dan kimia dari biodiesel
mendekati karakteristik petrodiesel. Penggunaan minyak sawit mentah (CPO)
sebagai bahan baku biodiesel merupakan pilihan yang baik karena jumlahnya yang
melimpah di Indonesia.
Salah satu kendala yang timbul dari produksi biodiesel adalah kandungan
asam lemak bebas (FFA) di dalam minyak sawit yang cukup tinggi dapat
menyebabkan pembentukan sabun dengan katalis basa. Salah satu upaya untuk
mengatasi masalah tersebut adalah penghilangan kandungan FFA di dalam minyak
dengan reaksi esterifikasi. Esterifikasi adalah reaksi antara FFA dengan alkohol yang
memerlukan katalis asam. Penelitian bertujuan mempelajari kondisi-kondisi yang
mempengaruhi esterifikasi FFA pada minyak sawit dengan sasaran mencapai FFA
akhir yang serendah - rendahnya.
Percohaan dilakukan pada temperatur 55 °C dengan variasi jumlah alkohol,
jenis dan fasa katalis, waktu reaksi, dan penggunaan gliserol sebagai emulgator. CPO
dan metanol digunakan sebagai bahan baku utama. Penggunaan metanol divariasikan
dengan rasio FFA : metanol sebesar 1 : 3 dan 1 : 7. Katalis yang digunakan adalah
katalis asam padat dan katalis asam cair. Amberlite dan Dowex yang diregenerasi
dengan larutan HCI encer sebagai katalis asam padat serta HCI dan H2SO4 sebagai
katalis asam cair. Waktu reaksi divariasikan menjadi satu dan dua jam. Percobaan
dilakukan dengan penggunaan dan tanpa penggunaan emulgator. Gliserol digunakan
sebagai emulgator sebanyak 10% dari berat CPO. Analisis hasil percobaan dilakukan
dengan metode titrasi dengan standar AOCS Cd 3d-63 untuk mengetahui kandungan
FFA akhir di dalam minyak. Analisis dilakukan setiap 15 menit sepanjang reaksi
berlangsung sampai akhir reaksi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi jumlah metanol, lamanya
waktu reaksi, dan fasa katalis menghasilkan pengaruh signifikan terhadap hasil
penelitian, berupa FFA sisa di dalam CPO. Perbedaan hasil percobaan antara
Amberlite dan Dowex serta antara HCI dan H2SO4 tidak menunjukkan perbedaan
yang signifikan. Penggunaan gliserol juga tidak memberikan pengaruh yang
signifikan. FFA sisa terendah yang dapat dicapai sebesar 2,42 % pada akhir reaksi
setelah 2 jam dengan katalis asam H2SO4 dan FFA : metanol sebesar 1 : 7.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp21609 | DIG - FTI | Skripsi | TK LAW p/04 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain