Computer File
Pengaruh konsentrasi glukosa dalam kulit pisang dan inokulum Saccharomyces cerevisiae pada pembuatan etanol dengan immobilisasi sel
Pisang sebagai tanaman pangan yang banyak dihasilkan di Indonesia, banyak menghasilkan limbah berupa kulit pisang. Dalam penelitian ini, kulit pisang tersebut akan digunakan sebagai bahan baku untuk menghasilkan etanol sebagai salah satu sumber energi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh dari konsentrasi glukosa dalam kulit pisang dan konsentrasi inokulum Saccharomyces cerevisiae terhadap pembuatan etanol dengan immobilisasi sel. Manfaat dari penelitian ini antara lain untuk meningkatkan nilai ekonomis dari kulit pisang, mengurangi limbah kulit pisang, dan dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru di industri kulit pisang.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah fermentasi kandungan glukosa dalam kulit pisang untuk menghasilkan etanol. Kulit pisang mula-mula dikeringkan kemudian dihancurkan menjadi serbuk. Serbuk kulit pisang tersebut dianalisa kandungan air, pati, selulosa dan abu. Serbuk kulit pisang dilarutkan dan kemudian dihidrolisis sehingga menghasilkan glukosa. Larutan glukosa dipisahkan dari padatan dengan penyaringan. Glukosa yang dihasilkan kemudian difermentasi menjadi etanol di dalam reaktor jenis fluidized bed reactor dengan immobilisasi sel Saccharomyces cerevisiae. Kondisi fermentasi adalah 30°C, pH = 4 dan konsentrasi nutrisi 10^-3 M. Kadar glukosa diukur dengan metode Shomogyi-Nelson dan kadar etanol diukur dengan metoda Con Way. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsentrasi glukosa dalam kulii pisang : 0.15%, 0.3% dan 0.4% berat dan konsentrasi inokulum Saccharomyces cerevisiae : 5%, 10%, dan 15% volume.
Hasil dari penelitian ini antara lain panjang gelombang maksimum untuk inokulum S. cerevisiae adalah 660 nm, glukosa 520 nm dan etanol 480 nm. Konsentrasi etanol dipengaruhi oleh konsentrasi inokulum dan konsentrasi glukosa awal. Waktu fermentasi yang paling cepat sekitar 11-12 jam. Konsentrasi inokulum optimum yang diperoleh dari penelitian ini adalah konsentrasi inokulum 10% sedangkan konsentrasi etanol akan makin tinggi bila konsentrasi glukosa awal makin tinggi. Konversi etanol seoara teoritik yang diperoleh rata-rata 60% dan yield etanol yang dihasilkan rata-rata 30%. Konversi etanol maksimum dipengaruhi oleh perbandingan konsentrasi glukosa awal dengan konsentrasi inokulum. Dari has1 perhitungan secara statistik diperoleh bahwa perubahan konsentrasi glukosa dan konsentrasi inokulum S. cerevisiae memberikan pengaruh yang nyata pada konsentrasi etanol maksimum yang dihasilkan. Konsentrasi inokulum optimum adalah 10%. Konversi etanol maksimum juga dipengaruhi oleh perbandingan konsentrasi glukosa awal dan konsentrasi inokulum dari hasil uji statistik.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp22187 | DIG - FTI | Skripsi | TK THI p/97 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain