Computer File
Pengaruh temperatur ekstraksi dan jenis larutan pengendap terhadap ekstraksi pektin dari buah pepaya (Carica papaya L.) sisa sadap
Industri papain yang sedang berkembang di Indonesia menghasilkan
limbah berupa buah pepaya sisa sadap dalam jumlah yang melimpah. Buah
tersebut tidak lagi memiliki nilai ekonomis untuk dijual akibat adanya bekas-bekas
torehan di seluruh permukaannya. Salah satu alternatif pemanfaatan limbah
ini adalah dengan mengekstrak zat pektin dalam buah pepaya. Hal ini sangat
potensial mengingat kebutuhan pektin sebagai bahan pengental masih belum
dapat dipenuhi oleh produksi di dalam negri.
Tujuan penelitian ini ialah untuk mempelajari pengaruh temperatur
ektraksi (60°C, 70°C, 80°C, dan 90°C) dan jenis larutan pengendap (etanol, aseton,
dan isopropanol) terhadap rendemen dan mutu pektin yang dihasilkan dari buah
pepaya sisa sadap. Manfaat penelitian ini adalah memberi kontribusi dalam
mengoptimalkan proses pembuatan tepung pektin dari buah pepaya sisa sadap.
Metode penelitian yang digunakan meliputi tahap ekstraksi,
pengendapan, pemurnian dan pengeringan. Ekstraksi dengan larutan HCl
dilakukan dalam reaktor berpengaduk yang dimasukkan ke waterbath untuk
menjaga temperatur ekstraksi yang divariasikan. Pengendapan dilakukan dengan
memvariasikan jenis larutan pengendap. Pemurnian dilakukan dengan pencucian
menggunakan alkohol hingga bebas ion klorida. Selanjutnya dilakukan
pengeringan 50°C dengan lama pengeringan 8 jam. Waktu ekstraksi, perlakuan
filtrat hasil ekstraksi dan waktu pengendapan ditentukan dari percobaan
pendahuluan. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
rancangan percobaan faktorial dua faktor dengan menggunakan analisis varian.
Uji hipotesis untuk rancangan ini digunakan metode uji Duncan. Analisis yang
dilakukan pada tepung pektin kering adalah analisis kadar air, berat ekivalen,
kandungan metoksil, kadar asam galakturonat, dan derajat esterifikasi.
Berdasarkan percobaan pendahuluan, pektin dengan karakteristik terbaik
diperoleh dengan waktu ekstraksi 60 menit dilanjutkan dengan pemekatan filtrat
hasil ekstraksi dan waktu pengendapan 18 jam. Hasil percobaan utama
menunjukkan bahwa temperatur ekstraksi dan jenis larutan pengendap
berpengaruh terhadap rendemen, berat ekivalen, kadar metoksil, kadar asam
galakturonat dan derajat esterifikasi. Terjadi interaksi antara temperatur ekstraksi
dan jenis pengendap terhadap rendemen, berat ekivalen dan derajat esterifikasi.
Pektin dengan karakteristik terbaik dihasilkan pada temperatur ekstraksi 80°C dan
penggunaan etanol sebagai larutan pengendap. Pada kondisi ini diperoleh
rendemen sebesar 0,781%, berat ekivalen 4356,061, kadar metoksil 8,711%,
kadar asam galakturonat sebesar 53,5%, dan derajat esterifikasi sebesar 92,44%.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp22618 | DIG - FTI | Skripsi | TK SET p/03 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain