Computer File
Studi alternatif alur pelayaran tongkang pada kawasan sungai Laa Kabupaten Morowali Sulawesi Tengah
Sungai Laa merupakan anak sungai dari Sungai Lamoita yang berlokasi di Kabupaten
Morowali selain menyediakan kebutuhan air, juga berperan sebagai prasarana transportasi. PT
BUKIT MAKMUR ISTINDO NIKELTAMA mempunyai daerah konsesi tambang yang dekat
dengan Sungai Laa, akan membuat dermaga untuk perencanaan bongkar muatan hasil tambang
dan kemudian akan mengirimnya dengan menggunakan tongkang. Permasalahan yang terjadi
adalah adanya ruas Sungai Laa dan muara Sungai Lamoita mengalami pendangkalan dan tidak
memenuhi persyaratan hidraulik pelayaran.
Perlu tindakan perbaikan yang tepat pada ruas Sungai Laa hingga muara Sungai Lamoita
untuk digunakan sebagai alur pelayaran tongkang. Solusi alternatif yang dimungkinkan,yaitu
melakukan normalisasi pada ruas Sungai Laa yang dangkal hingga muara Sungai Lamoita dan
melakukan normalisasi pada ruas Sungai Laa yang dangkal serta membuat alur baru dari Sungai
Laa ke arah Laut. Kemudian dua alternatif dibandingkan meninjau dari segi biaya dan keefektifan waktu.
Simulasi pemodelan matematik alur pelayaran menggunakan perangkat lunak HEC-RAS
Versi 4.1. Kondisi saat ini, Sungai Laa hingga muara Sungai Lamoita mempunyai kedalaman
bervariasi dari 2 - m dan lebar dari 50 – 200 m. Dengan meninjau persyaratan hidraulik pelayaran,
kedalaman minimum adalah 4,72 m dan lebar minimum adalah 64 m. Pada ruas Sungai Laa hingga
muara Sungai Lamoita tongkang tidak dapat berlayar karena kedalamannya dangkal dan tidak
memenuhi persyaratan hidraulik pelayaran. Tindakan perbaikan pertama setelah dinormalisasi
diperoleh waktu aman pelayaran pada bagian hulu Sungai Laa 12 jam serta muara Sungai Lamoita
dapat dilewati tongkang setiap jam dengan volume keruk 4.038.646 m3. Tindakan perbaikan kedua
pembuatan alur pelayaran baru menghasilkan waktu aman pelayaran pada bagian hulu Sungai Laa
12 jam serta pada alur baru dapat berlayar 21 jam dengan volume keruk 636.090 m3. Dari volume
keruk yang didapat menghasilkan biaya tindakan perbaikan pertama sebesar Rp.
121.159.380.000,00 dan biaya tindakan perbaikan kedua Rp. 131.702.665.143,26 serta perlunya
tambahan biaya pembebasan lahan tambak yang berada di lokasi tersebut. Ditinjau dari segi biaya
dan waktu efektif pelayaran, maka dipilih alternatif pertama sebagai tindak perbaikan Sungai Laa.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp24458 | DIG - FTS | Skripsi | tsda kur s/11 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain