Computer File
Flood control study of Tenggarong River
Fakta yang ada menunjukkan bahwa beberapa negara berkembang masih berhadapan dengan masalah banjir. Banjir tidak hanya menggenangi beberapa daerah dan menggangu aktivitas manusia, tetapi juga menyebabkan kerugian-kerugian yang serius. Kota Tenggarong, sebagai salah satu kota yang sedang berkembang di Provinsi Kalimantan Timur, dewasa ini juga mengalami masalah yang sama sebagai konsekuensi dari berbagai macam hal. Daerah yang paling sering tergenang diidentifikasi terletak sepanjang sungai Tenggarong. Maka dari itu, studi ini bertujuan untuk mendapatkan solusi sistem pengendalian banjir yang terbaik untuk melindungi daerah-daerah tersebut. Dimulai dari analisis data curah hujan dan perhitungan hidrograf banjir, studi ini kemudian dikembangkan dengan melakukan analisis hidraulik dengan beberapa skenario dalam simulasinya. Untuk memudahkan perhitungan yang rumit, studi ini menggunakan dua model matematika: HEC-HMS 3.5 dan HEC-RAS 4.1. Hasil perhitungan yang didapatkan menunjukkan bahwa kapasitas dari sungai Tenggarong, termasuk sungai Saka Kanan dan sungai Suka Kiri, tidak cukup untuk mengalirkan debit banjir, bahkan pada periode ulang dua tahun. Genangan yang lebih buruk terjadi karena profil muka air sangat dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Pada banjir dengan periode ulang 25 tahun, tinggi genangan sepanjang sungai didapatkan berkisar antara, 2,75 m hingga 4,5 m di atas elevasi tebing sungai. Dengan mempertimbangkan populasi yang lebih sedikit di sepanjang sungai Saka Kiri, studi ini akan lebih difokuskan untuk mendapatkan solusi untuk sungai Tenggarong dan sungai Saka Kanan. Setelah mensimulasikan pendekatan struktural berupa normalisasi sungai, analisis hidraulik menunjukka gengangan yang sedikit lebih tinggi di sungai Tenggarong, namun lebih rendah sepanjang sungai Saka Kanan dengan panjang genangan yang relatif sama. Sementara dengan membangun turap di daerah hilir sungai Tenggarong pada elevasi 2,8 m dan tanggul sepanjang perumahan Triyu pada elevasi 2,7 m dan sekitar desa Bensamar pada elevasi 4,4 m, daerah-daerah yang sering tergenang tersebut akhirnya dapat dilindungi dari kemungkinan terjadinya genangan.
Kata Kunci : pengedalian banjir, sungai Tenggarong, normalisasi sungai, konstruksi turap dan tanggul.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp24534 | DIG - FTS | Skripsi | tsda rus f/12 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain