Computer File
Analisis metode pengendalian persediaan untuk meminimalisir biaya persediaan di Bengkel X
Persediaan menjadi faktor penting dalam perusahaan dagang. Ketika permintaan meningkat, perusahaan dagang harus dapat memenuhi permintaan tersebut dengan persediaan yang memadai. Jika permintaan itu tidak terpenuhi, kesempatan dalam mendapat keuntungan akan hilang yang berakibat pada pelanggan kecewa dan berdampak buruk pada reputasi perusahaan di mata pelanggan. Di sisi lain, jika perusahaan menyediakan persediaan barang yang terlalu banyak, akan berakibat naiknya biaya persediaan. Untuk mengatasi masalah tersebut, dibutuhkan suatu pengendalian persediaan yang tepat bagi perusahaan. Menyadari pentingnya peran persediaan dalam suatu perusahaan, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang peranan sistem pengendalian persediaan. Penelitian dilakukan terhadap Bengkel X, Bandung, yang merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jasa dan perdagangan suku cadang motor.
Penelitian yang dilakukan terhadap Bengkel X terbatas pada produk-produk Kelas A dari keempat pemasoknya yang memiliki tingkat kontribusi penjualan terbesar pada perusahaan. Lalu dilakukan peramalan untuk mengetahui penjualan di tahun 2011 dengan menggunakan software POM. Hasil peramalan penjualan pada tahun 2011 akan dimasukkan sebagai data untuk mencari metode pengendalian persediaan yang terbaik bagi Bengkel X. Metode pengendalian persediaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode EOQ, complete aggregation, dan tailored aggregation.
Dalam melakukan penelitian dan pemahaman atas pengendalian persediaan, penulis menggunakan data primer dan sekunder. Penulis menggunakan metode penelitian deskriptif analisis. Penulis juga mendapatkan pemahaman di lapangan dengan menggunakan observasi, dan wawancara kepada pemilik perusahaan. Selain menggunakan data yang diperoleh di lapangan, penulis juga menggunakan data yang berasal dari studi kepustakaan. Dalam penelitian ini menggunakan data yang bersifat longitudinal. Data yang bersifat longitudinal adalah data yang menunjukkan suatu titik waktu tertentu. Dalam penelitian ini data yang didapat adalah data hasil penjualan, data hasil pembelian, data persediaan barang, selama 1 tahun.
Perhitungan dilakukan terhadap produk-produk Kelas A pada keempat pemasok perusahaan dengan menggunakan ketiga metode pengendalian persediaan, penulis kemudian membandingkan hasil perhitungan tersebut. Berdasarkan hasil perhitungan, penulis menemukan bahwa metode complete aggregation menghasilkan jumlah total biaya persediaan yang paling minimal yaitu sebesar Rp. 940.649,-
Dari hasil penelitian ini maka penulis memberikan saran agar Bengkel X sebaiknya menggunakan metode pengendalian persediaan complete aggregation dalam melakukan pemesanan produk kepada para pemasoknya. Selain mempunyai total biaya persediaan yang terkecil pada penelitian ini, metode complete aggregation juga relatif mudah untuk diterapkan pada perusahaan, tidak serumit metode tailored aggregation yang barus lebih selektif dalam pemesanan barang. Dan juga sebaiknya pemilik Bengkel X melakukan peramalan untuk permintaan produk-produk yang dijual di masa yang akan datang. Dengan adanya peramalan, Pemilik dapat menentukan keputusan yang lebih baik untuk masa depan Bengkel X apabila terjadi perubahan permintaan pada produk-produk yang dijualnya.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp24619 | DIG - FE | Skripsi | manaj pra a/12 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain