Computer File
Perencanaan tata letak PT X untuk mengurangi material handling cost dan meningkatkan efisiensi waktu produksi
Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan ketatnya persaingan usaha membuat para pengusaha merencanakan strategi usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Perusahaan manufaktur perlu dirancang dengan baik, supaya aliran produksi dapat berjalan dengan lancar, efektif, dan efisien. Penataan tata letak dalam pabrik memiliki peran yang sangat penting bagi pabrik tersebut.
PT X adalah perusahaan yang bergerak di bidang garment, memiliki tata letak yang berorientasi pada proses (process-oriented layout). Perusahaan ini adalah perusahaan manufaktur yang menghasilkan dua produk, yaitu produk yang berupa T-shirt dan Polo shirt dengan variasi yang dapat disesuaikan dengan permintaan konsumen. Penempatan ruang dan mesin-mesin produksi yang kurang sesuai dengan alur proses produksi dan alur material yang terlalu panjang membuat kegiatan proses produksi menjadi tidak optimal karena jarak pemindahan bahan baku dan aliran material yang terlalu panjang menyebabkan peningkatan biaya perpindahan bahan dalam alur produksi serta waktu perpindahan material yang tidak efisien. Di samping itu, dengan tata letak yang ada di PT X saat ini, menyebabkan banyak barang yang hilang, seperti bahan baku yang berupa kain, kain yang telah dicutting, dan material-material lainnya yang berada di dalam PT X karena kurangnya pengawasan.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Penulis menggunakan teknik pengumpulan data, seperti wawancara atau tanya jawab dengan pemilik PT X, pengamatan terhadap aktivitas-aktivitas perusahaan, dan studi pustaka.
Alur material handling pada tata letak lama melibatkan 9 steps, sedangkan alur material handling pada tata letak usulan hanya melibatkan 5 steps. Pengubahan ini meliputi: 1. Kain dibawa ke line cutting untuk dipotong berdasarkan pola, 2. Kain hasil cutting langsung dipindahkan ke line produksi untuk menghemat jarak perpindahan material, 3. Ruang finishing yang dipindahkan untuk memperdekat jarak dengan line produksi dan ruang setrika, 4. Ruang setrika yang berseberangan dengan ruang finishing tentunya menghemat jarak perpindahan material, 5. Ruang packing yang disatukan dengan gudang jadi. Selain perusahaan tidak mempunyai persediaan barang jadi, tentunya menghemat jarak perpindahan material.
Tata letak lama memberikan material handling cost sebesar Rp. 426.031,- /100 lusin T-shirt, sedangkan tata letak usulan memberikan material handling cost sebesar Rp. 168.631,- /100 lusin T-shirt. Dengan begitu tata letak usulan menghemat material handling cost sebesar 60,42%. Di samping penghematan biaya, tata letak usulan menghemat waktu alur material handling sebesar 54,4%, dari waktu alur material handling tata letak lama sebesar 79,05 menit menjadi 36,04 menit. Diharapkan juga dengan tata letak usulan, permasalahan hilangnya bahan dan material dapat ditangani. Studi ini menjawab: 1. Menggunakan metode load distances untuk menghemat material handling cost, 2. Menggunakan metode time studies untuk menetapkan standard time dari alur material handling yang paling tepat, dan 3. Menggunakan tata letak usulan untuk mendapatkan penghematan biaya dan waktu material handling.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp24636 | DIG - FE | Skripsi | MANAJ BUD p/12 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain