Computer File
Perencanaan kapasitas untuk memenuhi permintaan Tahun 2012 sampai dengan 2016 pada Perusahaan Bordir Motul, Bandung
Perkembangan dunia usaha yang semakin pesat membuat perusahaan harus memikirkan berbagai cara agar dapat terus berkembang. Persaingan antar pelaku usaha dan juga permintaan yang terus datang merupakan hal yang perlu diperhatikan. Perusahaan Bordir Motul merupakan perusahaan yang memiliki jumlah permintaan yang besar, tetapi perusahaan ini tidak dapat memenuhi seluruh permintaan dikarenakan jumlah kapasitas yang terbatas. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk membuat perencanaan kapasitas agar perusahaan dapat memanfaatkan kesempatan yang ada. Berdasarkan masalah yang dihadapi oleh Perusahaan Bordir Motul, maka penulis mencari teori tentang cara penambahan kapasitas. Cara yang didapat yaitu dengan menambah jam kerja, melakukan subkontrak dan menambah mesin. Penulis menggunakan peramalan agar dapat mengetahui permintaan yang terjadi pada alternatif yang diberikan, sehingga penulis dapat memberikan masukan kepada perusahaan. Metode yang dipakai yaitu metode deskriptif. Penulis menggunakan teknik wawancara kepada pemilik perusahaan, melakukan observasi langsung ke bagian produksi perusahaan, dan pengumpulan data tertulis yang ada di perusahaan seperti data penjualan, data pembelian, data karyawan, dan lain-lain. Data tersebut disusun secara sistematis yang akan digunakan untuk membuat kesimpulan. Berdasarkan perhitungan kesalahan yang dilakukan, metode Seasonal Variations memiliki nilai kesalahan yang paling kecil. Oleh karena itu, penulis menggunakan metode Seasonal Variations dalam melakukan peramalan tahun 2012 sampai dengan 2016. Dari hasil peramalan tersebut, kapasitas 5 mesin sebesar 118.125.000 tusukan per bulan tidak bisa memenuhi seluruh permintaan yang datang. Maka penulis memberikan 3 pilihan alternatif untuk menambah kapasitas perusahaan. Alternatif 1 yaitu melakukan subkontrak, alternatif 2 yaitu menambah 1 mesin bordir serta melakukan subkontrak, alternatif 3 skenario 1 yaitu menambah 2 mesin bordir seta melakukan subkontrak dan alternatif 3 skenario 2 yaitu menambah 2 mesin bordir, melakukan subkontrak serta meningkatkan penjualan. Kemudian penulis menghitung tambahan biaya dan pendapatan dari ketiga alternatif tersebut. Hasil yang terjadi, menunjukkan bahwa tambahan laba yang diperoleh perusahaan dari alternatif 1 sebesar Rp 369.283.492. Alternatif 2 sebesar Rp 829.099.014. Alternatif 3 skenario 1 sebesar Rp 740.016.077 dan alternatif 3 skenario 2 sebesar RP 1.565.991.316. Berdasarkan hasil yang didapat, penulis memberi saran agar perusahaan dapat menambah jumlah mesin karena penambahan 1 mesin akan memberikan tambahan laba perusahaan sebesar 55,46%. Penambahan 2 mesin dapat meningkatkan laba sebesar 50,10%. Namun, bila perusahaan mampu untuk memanfaatkan kapasitas 2 mesin, maka tambahan laba yang didapat akan menjadi lebih besar yaitu sebesar 76,42%. Oleh karena itu, perusahaan dapat menggunakan alternatif 2 jika merasa tidak mampu untuk meningkatkan penjualan. Namun, bila perusahaan merasa mampu untuk meningkatkan penjualan, sebaiknya perusahaan menggunakan alternalif 3.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp24647 | DIG - FE | Skripsi | MANAJ LES p/12 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain