Computer File
Pengaruh pola gerakan udara terhadap kenyamanan termal Gereja Santo Barnabas, Pondok Cabe
Untuk menjaga eksistensinya, manusia membutuhkan sebuah aktivitas. Dalam
melakukan aktivitas ini, manusia memerlukan wadah yang tepat. Di sinilah peran arsitektur, yakni untuk mewadahi segala aktivitas yang dilakukan manusia. Agar aktivitas tersebut menjadi optimal, tingkat kenyamanan bangunan perlu diperhatikan. Salah satunya adalah dengan menjaga kenyamanan secara termal melalui kajian gerakan udara, baik pada tapak maupun di dalam ruangan. Obyek penelitian ini adalah Gereja Katolik Santo Barnabas, Pondok Cabe, Banten. Bangunan gereja ini menggunakan dinding kerawang sebagai upaya untuk menjaga kenyamanan termal di dalam ruang. Hal ini menarik untuk diteliti karena kenyamanan termal pada gereja dapat dipengaruhi oleh udara yang bergerak melalui tapak dan bukaan berupa dinding kerawang tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif evaluatif dengan metode evaluasi pasea huni melalui pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan kuantitatif menecakup pengumpulan data melalui observasi dan pengukuran di lapangan menggunakan anemometer dan 4-in-1 Environment Tester. Hasil pengukuran kemudian diolah dengan ET Nomogram dan dibandingkan dengan standar yang didapat dari dari studi pustaka. Untuk memperkuat hasil penelitian, dilakukan simulasi dengan program Vasari Beta 1.0 dari Autodesk. Sementara pendekatan kualitatif dilakukan melalui studi literatur pada buku Lechner, Lippsmeier, dan sebagainya. Selain itu, dilakukan pula penyebaran kuesioner untuk mendukung hasil penelitian. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa kenyamanan termal pada Gereja Santo Barnabas, Pondok Cabe, masih belum optimal. Hal ini di karenakan kondisi iklim tapak yang belum eukup teduh sehingga udara yang masuk membawa hawa panas ke dalam ruangan. Di sisi lain, posisi bukaan yang berada di atas skala manusia juga turut berpengaruh. Dengan demikian, disarankan untuk mengolah iklim tapak dengan penambahan vegetasi agar pembayangan dapat lebih baik sehingga tapak menjadi lebih teduh. Selain itu material penutup tapak dapat diganti dengan grass blocks yang bersifat lebih menyerap radiasi daripada memantulkannya, sehingga kelembapan udara dapat diturunkan. Bukaan yang ada pada bangunan juga dapat dioptimalkan untuk mendukung tercapainya kenyamanan termal.
Kata kunci : kenyamanan termal, gerakan udara, iklim tapak, bukaan pada dinding
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp25116 | DIG - FTA | Skripsi | ARS-TM1 AND p/12 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain