Text
Kesenimanan dan karya Diane Arbus sebagai sebuah tawaran untuk melihat dan mengkritisi realitas
Kehidupan manusia modern yang sibuk ditandai dengan adanya individualisme.
Setiap mata tidak lagi saling melihat, sulit untuk mau memandang, dan enggan
untuk saling memperhatikan. Kalaupun melihat hanya sekelebat. Oleh sebab itu,
mata hanya digunakan untuk melihat apa yang bisa dilihat pada tataran
permukaan yang literal. Keadaan seperti ini membuat ketidakpedulian menjadi
sebuah trend. Ketika manusia mengikuti suatu trend, maka ia tak menjadi dirinya
sendiri. Hal ini menandakan matinya subjektivitas, memudarnya keunikan pribadi,
dan hilangnya keberanian untuk menampilkan diri. Manusia menjadi pengecut
dan tidak otentik. Sebab, ia hanya berlindung pada kenyamanan sebuah trend.
Dengan demikian manusia menjadi tak manusiawi. Oleh sebab itu, harus ada cara
untuk membenahi realitas yang demikian. Salah satu cara yang ditawarkan adalah
melalui pendekatan estetis. Kesenimanan dan karya yang paling representatif
untuk menjawab dan mengatasi persoalan ini adalah Diane Arbus. Sebab, dengan
mempelajari hidup dan karya fotografinya, kita akan menyadari bahwa masih ada
sosok yang mengagumi keberagaman, berani melawan arus dan mampu
menjembatani pola relasi intra-subjektivitas.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp27619 | DIG - FF | Skripsi | SKP-FF HAR k/13 | Perp Filsafat | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain