Computer File
Peranan pengendalian risiko terhadap tingkat gagal bayar debitur kredit mikro di Bank BNP : Suatu kasus cabang Pasar Baru dan MTC
Dewasa ini, permintaan modal dalam bentuk kredit terhadap perbankan mengalami peningkatan. Hal ini seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dengan kemampuan finansial yang bervariasi dan semakin besarnya kebutuhan modal untuk penciptaan nilai tambah di Indonesia. Salah satu segmen masyarakat yang melakukan permintaan kredit adalah pelaku usaha mikro. Usaha mikro sudah marak di Indonesia sejak lama dan biasanya pelaku usaha mikro meminjam dana melalui lembaga keuangan non-bank karena bank yang menyediakan produk kredit untuk usaha mikro masih sedikit jumlahnya. Namun belakangan ini, bank-bank mulai menyediakan produk kredit mikro untuk mereka. Bank BNP merupakan salah satu bank di Indonesia sebagai bank penyaluran kredit mikro. Kredit mikro pada Bank BNP sudah mulai ada sejak tahun 2010 sampai sekarang.
Penulis menganalisis prosedur pemberian kredit mikro dan pengendalian risiko kreditnya yang dilakukan oleh bank BNP. Populasi penelitian ini berjumlah lima debitur, yaitu debitur yang termasuk ke dalam kredit bermasalah (kolektibilitas tiga sampai lima) di Bank BNP Cabang Pasar Baru Dan MTC. Penulis menggunakan analisis studi kasus dan metode deskriptif. Analisis studi kasus dilakukan dengan mempelajari kasus gagal bayar debitur pada kredit mikro yang terjadi pada Bank BNP. Sedangkan metode deskriptif dilakukan dengan mengumpulkan dan menguraikan data yang berhubungannya dengan pelaksanaan pengendalian risiko yang dijalankan oleh Bank BNP terhadap tingkat gagal bayar debitur di Bank BNP cabang Pasar Baru dan Cabang Metro Trade Centre (MTC). Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis dilakukan di tempat penelitian dengan mewawancara beberapa staff bank BNP juga melalui pengamatan langsung ke bank BNP cabang MTC dan Pasar Baru serta studi kepustakaan untuk mendapat informasi yang perlukan.
Berdasarkan penelitian ini penulis menyimpulkan bahwa Standard Operational Procedure (SOP) sebagai kebijakan kredit mikro Bank BNP, telah sesuai dengan peraturan pemerintah Indonesia. Prosedur Bank BNP dalam pemberian kreditnya juga sudah sesuai dengan kriteria penilaian berdasarkan analisis SK. Pengendalian risiko kredit mikro yang dilakukan oleh pihak Bank BNP pun sudah sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/25/PBI/2009 guna meminimalisasi potensi kerugian kredit bagi Bank BNP. Namun, walaupun demikian kegagalan bayar oleh debitur tetap terjadi dan yang menjadi faktor penyebab dari kredit bermasalah di kedua cabang akibat adanya faktor eksternal seperti persaingan bisnis dan kondisi ekonomi saat ini serta faktor internal dalam hal ini kesalahan dari pihak bank dalam memverifikasi pemberian kredit bagi debitur.
Dari kesimpulan tersebut penulis menyarankan pihak cabang Bank BNP untuk terus meningkatkan kinerjanya salah satunya dengan benar-benar menerapkan kebijakan atau Standard Operational Procedure (SOP) yang sudah ada di Bank BNP bukan hanya demi pencapaian target, namun juga demi terjaganya kesehatan kredit dari Bank BNP itu sendiri. Pihak cabang disarankan tidak hanya mencari data usaha sekarang dan masa lalu dari debitur, namun juga membantu debitur untuk memproyeksikan pendapatan dan pengeluaran masa mendatang dari debiturnya. Saran lain dari penulis terhadap Bank BNP yaitu dengan meningkatkan kualifikasi account officer dan credit officer di masing-masing cabang, selain melalui proses seleksi yang tepat adalah dengan memberikan pelatihan teknis dan simulasi-simulasi untuk meningkatkan kualitas dari account officer dan credit officer. Dengan adanya pelaksanaan saran terhadap pengendalian risiko, diharapkan tingkat gagal bayar dari debitur kredit mikro Bank BNP bisa diminimalisasi.
Kata kunci: kredit mikro, kredit bermasalah, pengendalian risiko kredit bank
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp28408 | DIG - FE | Skripsi | MANAJ GUN p/14 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain