Computer File
Analisis hubungan social media dan brand experience terhadap niat pembelian kembali dari mie reman : Outlet DU dan Dago di Bandung
Banyaknya penduduk di Indonesia adalah salah satu daya tarik bagi para pengusaha atau wiraswasta untuk membuka usaha. Oleh karena itu faktor besarnya jumlah penduduk dapat membuat pangsa pasar bagi bisnis restoran cukup menarik bagi para pengusaha. Banyak restoran perlu mengiklankan produk mereka untuk membuat para konsumen agar mengetahui akan keberadaan produk yang dijual oleh setiap restoran dengan cara kegiatan pemasaran sehingga produk yang hendak dijual dapat diketahui oleh para konsumen. Dan untuk memasarkan produk yang dijual oleh perusahaan dapat menggunakan beberapa media sebagai berikut yaitu media elektronik, media cetak, social media, dll. Seiring berjalannya waktu dan berkembangnya jaringan internet yang ada maka banyak perusahaan-perusahaan sudah mulai memasarkan barangnya melalui social media. Adanya permasalahan berkurangnya konsumen dari Mie Reman sebanyak 50-60 persen yang pada awalnya terkenal melalui social media. Maka peneliti menghubungkan social media beserta dengan brand experience berhubungan dengan pembelian kembali. Dalam penelitian ini peneliti melihat tipe penelitian dari tujuan dan prosesnya dimana jenis penelitian yang dilakukan masuk kedalam analytical dan kuantitatif. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini tidak diketahui dan jumlah sample yang digunakan adalah 100 orang konsumen Mie Reman. Teknik pengumpulan data menggunakan data primer yaitu kuesioner dan data sekunder yaitu data dari perusahaan, data dari internet dan data yang lainnya. Teknik pengolahan data yang digunakan adalah skala likert. Dan teknik analisi data yang digunakan adalah distribusi frekuensi, uji validitas, uji reliabilitas, uji normalitas dan juga uji korelasi. Dari hasil penelitian yang dilihat dari 24 pernyataan yang diberikan kepada para konsumen yang pernah membeli produk Mie Reman. Peneliti memberikan saran agar mempertahankan dimensi openness dan memperbaiki dimensi participation dan conversation dikarenakan masuk kategori netral dalam variabel social media. Sedangkan dalam variabel brand experience peneliti menyarankan untuk mempertahankan dimensi intellectual dan memperbaiki dimensi affective yang masuk kategori netral. Kemudian dalam variabel pembelian kembali peneliti menyarankan untuk memperbaiki agar dapat meningkatkan penjualan kembali. Dan juga peneliti memberitahukan hubungan yang terdapat pada variabel social media beserta dengan brand experience dengan pembelian kembali yang memiliki korelasi sangat lemah.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp29036 | DIG - FISIP | Skripsi | AB ALB a/14 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain