Computer File
Pembentukan model prediksi kebangkrutan perusahaan : Studi pada perusahaan yang tercatat di BEI pada tahun 1999-2010)
Fenomena pada penelitian ini adalah masih banyak perusahaan yang go public di Indonesia yang memiliki nilai Debt to Equity yang lebih besar dari satu dengan nilai Time Interest Earned yang kecil sehingga banyak perusahaan-perusahaan yang go public memiliki probabilitas mengalami kebangkrutan perusahaan yang tinggi. Terdapat berbagai faktor yang digunakan untuk membentuk model prediksi kebangkrutan perusahaan antara lain faktor makro ekonomi yaitu Produk Domestik Bruto, Nilai Tukar Rupiah, Inflasi dan Suku Bunga serta faktor kinerja keuangan perusahaan yang diukur dari rasio-rasio keuangan dan rasio arus kas perusahaan. Untuk memperoleh model prediksi kebangkrutan perusahaan maka penulis melakukan pengujian terhadap faktor-faktor yang digunakan untuk membentuk model prediksi kebangkrutan perusahaan tersebut dengan sampel yang diambil adalah perusahaan-perusahaan yang go public dan listing di Bursa Efek Indoensia dengan periode pengamatan tahun 1999-2010. Dengan menggunakan metode non probabilistic sample yaitu purposive sampling maka sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 63 perusahaan yang go public dan listing di Bursa Efek Indonesia dimana terdiri dari 34 perusahaan yang tidak bangkrut dan 29 perusahaan yang bangkrut. Sampel peneltian ini dibagi menjadi dua yaitu sampel analisis dan sampel validasi dengan perbandingan 60%:40% dimana sampel analisis digunakan untuk membentuk model prediksi kebangkrutan perusahaan dengan sampel validasi digunakan untuk menguji tingkat keakuratan prediksi dari model prediksi kebangkrutan perusahaan yang dihasilkan oleh sampel analisis. Pengujian dilakukan dengan menggunakan menggunakan metode regresi logistik. Hasil dari pengujian menyatakan bahwa faktor kinerja keuangan perusahaan yang diukur dari rasio-rasio keuangan dan rasio arus kas perusahaan memberikan pengaruh terhadap kebangkrutan perusahaan sedangkan faktor makro ekonomi tidak memberikan pengaruh terhadap kebangkrutan perusahaan secara statistik. Persamaan model prediksi kebangkrutan perusahaan yang dibentuk adalah: Ln (P/1-P) = -28,142 + 1,442 CR + 37,547 DAR – 88,911 CFROA dengan tingkat keakuratan yang dihasilkan untuk memprediksi kebangkrutan perusahaan adalah 92,2%. Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa perusahaan go public perlu memperhatikan faktor kinerja keuangan perusahaan terutama current ratio, debt to assets ratio dan cash flow return on assets dalam mengelolah perusahaan dan menggunakan model prediksi kebangkrutan perusahaan yang telah dibentuk untuk mengevaluasi kondisi perusahaan sehingga perusahaan dapat terhindar dari kebangkrutan perusahaan.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
dis176 | D/DIG - PDIE | Disertasi | 658.15 VER p | Perpustakaan (PDF) | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain