Computer File
Importance-performance analysis (IPA) atas atribut marketing mix di Bonus Resto
Bagi para pelaku usaha, padatnya jumlah penduduk di kota Bandung dilihat sebagai peluang usaha untuk membuka usaha dalam bisnis kuliner karena semua orang perlu makan, apalagi sekarang makan di luar rumah sudah menjadi gaya hidup karena semakin banyak wanita karir yang tidak banyak memiliki waktu lagi untuk memasak untuk keluarganya, sehingga lebih memilih makan atau membeli makanan di luar. Salah satu Restoran di Bandung adalah Bonus Resto yang terletak di Jalan Terusan Bojongsoang Ruko Matahari Square 88e Bandung yang berdiri sejak 3 Oktober 2013. Agar dapat berkompetisi dan bertahan dalam persaingan yang semakin ketat, Bonus Resto perlu mengetahui atribut-atribut marketing mix apa saja yang dianggap penting (importance) oleh konsumennya dan kinerja (performance) atribut-atribut marketing mix tersebut, agar dapat mengetahui atribut-atribut apa saja yang harus segera diperbaiki untuk memuaskan konsumennya. Salah satu alat kontrol yang dapat digunakan untuk mengetahui sejauh mana kinerja (performance) atribut marketing mix mampu memenuhi apa yang dipandang oleh konsumen sebagai atribut yang penting (Importance) adalah importance-performance analysis (IPA). IPA pertama kali diperkenalkan oleh Martilla dan James pada tahun 1977. IPA merupakan diagram kartesius yang terdiri dari empat kuadran. Kuadran I. Concentrate Here, kuadran II. Keep Up The Good Work, kuadran III. Low Priority, dan kuadran IV. Possible Overkill. Berdasarkan tujuannya, penelitian ini termasuk applied research. Berdasarkan teknik analisa datanya, penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan menggunakan importanceperformance analysis. Populasi penelitian ini adalah seluruh konsumen Bonus Resto. Penulis mengambil sampel sebanyak 100 responden. Responden adalah pengunjung Bonus Resto yang datang makan di Bonus Resto pada bulan Oktober 2014 - November 2014. Untuk mengetahui atribut-atribut marketing mix apa saja yang dianggap penting oleh konsumen Bonus Resto, dilakukan preliminary research dengan membagikan kuesioner awal kepada 20 responden dan didapat sebanyak 24 atribut yang dianggap penting oleh konsumen. Hasil olah data penelitian didapat bahwa atribut yang dianggap paling penting dengan rata-rata sebesar 8.77 adalah kesigapan pelayan menanggapi panggilan konsumen dan atribut yang paling rendah tingkat kepentingannya adalah spanduk terlihat dengan jelas dengan rata-rata sebesar 7.06. Kinerja atribut yang dinilai paling baik kerjanya adalah rasa makanan sesuai dengan selera dengan rata-rata sebesar 8.44 dan kinerja atribut yang dinilai paling rendah kerjanya adalah spanduk terlihat dengan jelas dengan rata-rata sebesar 5.73. Pada posisi IPA terdapat lima atribut yang berada pada kuadran I. Concentrate Here, yaitu kesigapan pelayan menanggapi panggilan konsumen, keramahan pelayan (memberikan salam, tersenyum), kecepatan dalam melayani, kecepatan dari memesan menu hingga disajikan di meja, dan jumlah variasi menu minuman. Saran penulis adalah melakukan standarisasi untuk pelayanan seperti standar keramahan seperti kapan pelayan hams menyapa konsumen, standar kesigapan pelayan seperti bagaimana sikap pelayan ketika dipanggil. Bonus Resto juga dapat melakukan pelatihan kepada staff pelayannya agar cepat dalam melayani, dan Bonus Resto sebaiknya memperbaiki sistem kerja di dapumya agar konsumen tidak menunggu terlalu lama dan yang terakhir adalah Bonus Resto hendaknya menambah jumlah variasi menu minuman agar konsumen lebih banyak mempunyai opsi pilihan menu minuman.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp29728 | DIG - FE | Skripsi | MANAJ PER i/15 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain