Computer File
Pengaruh otonomi daerah terhadap pengelolaan daerah aliran Sungai Batanghari di Provinsi Jambi
Daerah Aliran Sungai (DAS) Batanghari merupakan DAS terbesar kedua
di Indonesia dengan jumlah tangkapan air mencapai 4.9 juta hektar, DAS ini
termasuk ke dalam prioritas dengan kategori sangat kritis dikarenakan masih
lemahnya sistem pengelolaan yang belum mampu mengimbangi dinamika yang
terjadi baik dinamika hukum, sosial, ekonomi, maupun teknologi. Pelaksanaan
pengelolaan DAS cenderung terfragmentasi oleh masing-masing daerah ataupun
sektor, padahal pada praktiknya sarat dengan permasalahan yang membutuhkan
penyelesaian bersama untuk dapat mengakomodir kepentingan berbagai pihak.
Penelitian ini mengkaji mengenai pengaruh dari pelaksanaan otonomi
daerah terhadap pengelolaan DAS Batanghari, serta implementasi peraturan
perundang-undangan dalam pengelolaan DAS Batanghari di Provinsi Jambi dalam
rangka otonomi daerah dan good governance.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis sosiologis,
yaitu penelitian hukum yang meneliti efektivitas suatu Undang-undang dengan
metode pendekatan sosiologis yang dilakukan melalui upaya-upaya pengumpulan
data dan informasi yang riil, dan memposisikan hukum sebagai kaidah-kaidah
yang senyatanya.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa otonomi daerah sangat
berpengaruh terhadap pengelolaan pemanfaatan ruang DAS Batanghari.
Koordinasi antar wilayah dan antar sektor tidak berjalan dengan baik, sementara
kebijakan pemerintah daerahnya cenderung hanya mengeksploitasi sumber daya
alam DAS ini demi peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Implementasi
kebijakan kegiatan pengelolaan DAS Batanghari lebih sering hanya sampai pada
tahap wacana, nilai hasil air selalu dikaitkan dengan untung rugi seperti PLTA,
irigasi, maupun banjir perkotaan. Hubungan hulu DAS -dalam hal ini hutan
dengan masyarakat di sekitarnya- yang muncul hanyalah hubungan timbal balik
negatif berupa perambahan hutan, pencurian, kebakaran dan kemiskinan.
Beberapa lembaga pengelolaan DAS Batanghari yang ada saat ini belum
menampakan hasil yang signifikan, bahkan terlalu banyak pelibatan unsur dalam
perencanaan dan pengambilan keputusan menjadikan hasil akhir yang kurang
optimal untuk mempertahankan kelestarian DAS Batanghari.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
tes1549 | T/DIG - PMIH | Tesis | TES-PMIH MAS p/14 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain