Computer File
Penerapan konsep arsitektur infill pada bangunan museum dalam kawasan heritage di Banjarmasin : studi kasus Memorial Park Soekarno Blitar dan Museum Nasional Jakarta
Perubahan dan perkembangan yang terjadi diperkotaan saat ini sudah tidak terbendung
lagi. Berbagai keinginan dan kebutuhan masyarakat untuk menuntut fasilitas-fasilitas
baru seringkali tidak memperhatikan keberadaan bangunan-bangunan bersejarah
disekitarnya, sehingga merusak citra kawasan yang telah terbentuk. Fenomena ini juga
terjadi di kota Banjarmasin yang mengalami pertumbuhan dengan pesat, dalam kasus ini
bangunan bersejarah rumah tradisional yang menjadi museum di kawasan museum
Wasaka. Berbagai aktifitas dan benda-benda bersejarah sudah tidak dapat tertampung lagi
karena keterbatasan ruang, oleh karena itulah fungsi museum Wasaka perlu ditambahkan
dan diperluas dengan penambahan bangunan baru. Museum Wasaka yang akan
ditambahkan fungsi-fungsi bangunan baru, memiliki kekhawatiran bangunan baru
tersebut tidak hadir dengan harmonis diantara kawasannya. Dengan kondisi tersebut
maka diperlukanlah sebuah pedoman untuk menyisipkan bangunan baru terhadap
konteksnya yang bersejarah.Tujuan penelitian ini adalah menemukan elemen-elemen
arsitektur berdasarkan teori-teori arsitektur infill-Tyler dan Brolin yang memiliki
pengaruh dalam penyisipan bangunan baru kedalam struktur bersejarah pada suatu
kawasan yang bermanfaat untuk penyusunan arahan atau pedoman desain dalam
penyisipan bangunan baru kedalam kawasan bersejarah agar tercipta keharmonisan
antara kedua buah struktur dari masa yang berbeda. Penelitian ini termasuk dalam
penelitian eksplorasi kawasan, karena diharapkan mampu melihat bagaimana hubungan
bangunan baru terhadap struktur bersejarah yang ada.Penelitian ini bersifat penelitian
deksriptif kualitatif dengan pendekatan yang berangkat dari konstruksi teori, kemudian
disusun landasan teorinya dari subtansi kajian pustaka, yang kemudian digunakan untuk
menuntun langkah penelitian.Hasil dari penelitian penerapan konsep arsitektur infill
dalam kawasan heritage ini adalah elemen-elemen yang berpengaruh terhadap
penyisipan bangunan baru khususnya museum kedalam kawasan heritage adalah proporsi
fasade, material, warna, detil, komposisi bentuk, skala, ketinggian,dan garis sempadan.
Beberapa paramater tersebut akan digunakan sebagai acuan untuk pendekatan desain
dalam arsitektur infill. Pendekatan desain bangunan baru menggunakan pendekatan
desain yang kontras namun tetap compatible dengan lingkungan sekitarnya.Sehingga
bangunan baru dapat menambah kualitas karakter lingkungan yang telah ada sebelumnya.
Kata kunci : arsitektur infill, museum, kawasan bersejarah, Banjarmasin
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
tes1560 | T/DIG - PMA | Tesis | TES-PMA WIR p/14 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain