Computer File
Studi pengendalian banjir Sungai Ciderewak di Kabupaten Karawang Provinsi Jawa Barat
Sungai Ciderewak terletak di Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat, merupakan saluran pembuangan yang menampung air buangan dari area irigasi saluran sekunder Talagasari dan saluran sekunder Ranggon. Sungai Ciderewak berhulu di Kecamatan Klari, dan bermuara ke Laut Jawa dengan luas DAS 114,47 km2. Sungai Ciderewak memiliki panjang sungai utama sepanjang 25 km dengan kemiringan dasar sungai rata–rata 0,000613. Terdapat bendung gerak pada sungai ini yang berjarak 8 km dari muara sungai. Bendung ini memiliki 6 pintu skot balok dan 2 pintu pembilas. Terdapat tanggul eksisting pada sungai ini dari muara sungai hingga 3 km di hulu bendung. Tanggul eksisting ini tidak memiliki bantaran dengan tinggi rata–rata 1 m.
Permasalahan yang terjadi adalah banjir pada sungai Ciderewak yang tejadi di bagian hulu sungai, daerah bendung, dan di daerah muara sungai. Pada studi ini dilakukan analisis debit banjir dengan menggunakan HEC–HMS versi 4.0, dan analisis hidraulika dengan menggunakan HEC–RAS versi 4.1. Normalisasi sungai direncanakan agar sungai dapat mengalirkan debit banjir 2 tahun dengan syarat, kecepatan aliran harus di atas 0,3 m/s agar terhindar dari sedimentasi (KP-02). Pembangunan tanggul direncanakan untuk mengatasi banjir periode ulang 10 tahun dengan kriteria, bantaran minimal 10 meter dan pada sungai yang berlika–liku, tanggul ditempatkan di luar sabuk meander agar tanggul aman dari gerusan tebing dan perubahan geomorfologi sungai.
Dari hasil simulasi hidrologi, curah hujan rencana yang dihasilkan adalah 98 mm untuk periode ulang 2 tahun dan 139 mm untuk periode ulang 10 tahun. Debit puncak untuk periode ulang 2 tahun adalah 5 m3/s di bagian hulu, 24 m3/s di bagian tengah, dan 40 m3/s di bagian hilir, sedangkan untuk periode ulang 10 tahun adalah 9 m3/s di bagian hulu, 47 m3/s di bagian tengah, dan 64 m3/s di bagian hilir. Dari hasil analisis sensitivitas, pola hujan 4 jam menghasilkan debit banjir terbesar dan elevasi muka air tertinggi. Kapasitas sungai Ciderewak bervariasi dari 3 m3/s di bagian hulu, 25 m3/s di bagian tengah, dan 35 m3/s di bagian hilir. Dari simulasi debit banjir 2 tahun, sungai di bagian hulu (RS 302–RS 284) tidak mampu mengalirkan debit banjir 2 tahun sepanjang 1,4 km karena pada daerah ini, ada bagian dasar dan tebing sungai yang keras dan menyebabkan penyempitan vertikal dan horizontal. Pada bagian hilir sungai terjadi pembendungan dari pasang laut sejauh 3,2 km dari muara sungai. Dari hasil simulasi, tanggul eksisting mampu menahan debit banjir 2 tahun dan pasang laut, tetapi pada debit banjir 5 tahun pada lokasi RS 75–RS 96 tanggul eksisting tidak mampu menahan banjir yang terjadi. Pintu bendung dapat mengalirkan debit banjir 2 tahun saat pintunya terbuka penuh, tetapi ketika tertutup terjadi pembendungan setinggi 0,75 m tepat di hulu bendung. Normalisasi sungai hanya dilakukan di bagian hulu dengan lebar dasar sungai 2,5 m. Dari simulasi debit 10 tahun, hanya bagian tengah sungai (RS 260–RS 170) yang tidak mengalami banjir. Oleh karena itu,dilakukan perencanaan tanggul baru pada daerah yang tidak memiliki tanggul dan dilakukan relokasi serta peninggian tanggul eksisting. Dari simulasi debit banjir 10 tahun, saat pintu bendung dibuka terjadi pembendungan setinggi 0,3 m. Dari simulasi perencanaan tanggul, didapatkan volume tanggul total 177.018 m3 dengan tinggi tanggul rata–rata 1,54 m.
Kata kunci: Pengendalian Banjir, Sungai Ciderewak, Kabupaten Karawang
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp31834 | DIG - FTS | Skripsi | TSDA PUT s/16 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain