Computer File
Studi pemanfaatan kolam dan saluran detensi dalam rangka pemenuhan kebutuhan air baku pada Kawasan Industri Cikande
Untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, pembangunan nasional Indonesia berfokus pada meningkatkan pertumbuhan industri. Untuk menanggulangi dampak dari industrialisasi secara besar, khususnya banjir, diperlukan adanya sebuah sistem drainase yang berkelanjutan. Kawasan industri Cikande secara administratif terletak di provinsi Banten. Kawasan industri Cikande mengubah 2400 ha sawah menjadi lahan kedap air.
Studi ini memanfaatkan kolam detensi dan long storage untuk menyediakan kebutuhan air baku pada kawasan industri Cikande. Berdasarkan simulasi sebelumnya, didapatkan bahwa 5.65% lahan harus disediakan sebagai lahan kolam detensi untuk menangani banjir dengan periode ulang 5 tahun dan 10 tahun. Dengan simulasi kolam detensi, didapatkan bahwa kolam detensi mempunyai keandalan sebesar 53,4319% dalam menyediakan kebutuhan air baku dalam keadaan kosong pada awal simulasi dan akan meningkat sebesar 53,45% apabila disediakan tampungan pada awal simulasi.
Pada analisis yang terdapat dalam studi ini, saluran utama yang berperan sebagai long storage dengan dimensi yang sudah direncanakan hanya mampu membantu mengakomodasi kekurangan kebutuhan air baku pada seluruh kolam yang terhubung dengan saluran utama dengan operasi industri 12 jam dan tanpa terdapat tampungan awal pada kolam pada awal simulasi sebesar 1,5288% dari seluruh kekurangan kebutuhan air baku industri dan dapat ditingkatkan menjadi 2,392% apabila terdapat tampungan awal pada kolam pada awal simulasi. Kolam akhir mampu membantu mengakomodasi kekurangan kebutuhan air baku pada seluruh kolam yang terhubung dengan saluran sekunder-III dengan operasi industri 12 jam dan tanpa tampungan awal pada kolam pada awal simulasi sebesar 33,10367% dari total kekurangan kebutuhan air baku dan akan meningkat menjadi 35,51033% apabila terdapat tampungan awal pada kolam pada awal simulasi. Keandalan sistem drainase secara keseluruhan dalam menyediakan kebutuhan air baku adalah 57,238% ketika kolam detensi kosong dan akan meningkat menjadi 57,809% ketika terdapat tampungan di awal simulasi kolam detensi. Sistem drainase keseluruhan dapat dioptimalkan keandalannya dalam menyediakan kebutuhan air baku industri menjadi 70% apabila dilakukan simulasi kolam dengan jam operasi industri 8 jam. Pada studi ini terjadi 2 kali kejadian curah hujan melebihi hujan periode ulang 10 tahun, maka perlu di evaluasi batas elevasi pada kolam agar tidak
terjadi banjir.
Kata kunci: Cikande, sistem drainase berkelanjutan, kolam detensi, long storage, kurva massa,
pemenuhan kebutuhan air
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp31839 | DIG - FTS | Skripsi | TSDA WID s/16 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain