Computer File
Kompleksitas wujud dan proporsi pura berdasarkan prinsip asta kosali di Bali (objek studi : Pura Gelap, Pura Batu Madeg, dan Pura Kiduling Kreteg)
Berbeda dengan bangunan suci agama lain, agama Hindu memiliki bangunan suci yang lebih dikenal dengan nama pura.Dalam perancangan sebuah Pura terdapat aturan-aturan yang membuat Pura tersebut memiliki wujud yang istimewa. Aturan tersebut biasa dikenal dengan asta kosali atau hasta kosali. Dalam pembuatan aturan tersebut mayoritas pembangunan bangunan-bangunan di Bali didasari dengan aturan-aturan keagamaan. Aturan-aturan tersebut dibentuk oleh pendeta atau orang yang dianggap suci. Tujuan penelitian ini bermaksud untuk membuktikan aturan tersebut diterapkan pada setiap objek. Pembangunan bangunan suci berlandaskan filosofi Bhuwana Alit dan Bhuwana Agung menjadi dasar asta kosali tersebut dibentuk. Asta kosali adalah suatu aturan yang dibuat akibat adanya cara berpikir masyarakat dalam menghormati Tuhan dan manusia itu sendiri. Dalam penelitian ini objek yang diambil terdiri dari Pura Gelap, Pura Batu Madeg, dan Pura Kiduling Kreteg. Objek memiliki kesetaraan dalan kedudukan tingkat pura dan memegang peran penting di komplek besar Pura Besakih. Dengan ini studi akan membandingkan keadaan data di lapangan dengan kajian teori mengenai asta kosali. Berdasarkan hasil perbandingan keadaan lapangan dengan teori asta kosali diperoleh kesimpulan bahwa terdapat beberapa penerapan-penerapan yang sangat jelas diaplikasikan pada elemen-elemen bangunan tertentu. Namun tentunya tidak elemen semua menghasilkan hal yang sama namun mayoritas elemen memberikan kompleksitas wujud dan proporsi.
Kata kunci : Asta Kosali, Pura Catu Lokapala Besakih
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp31917 | DIG - FTA | Skripsi | ARS-STEFA1 NUG k/15 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain