Text
Konsep Tuhan yang ekologis menurut Baruch de Spinoza
Skripsi ini ditulis dengan latar belakang masalah di mana manusia pada gilirannya memandang alam sebagai objek, dan di mana seolah-olah manusia sendiri memiliki kuasa penuh terhadap alam. Isu rusaknya lingkungan hidup bisa menjadi dasar pemicu pemberontakan manusia kepada Tuhan yang berujung pada terputusnya hubungan antara Allah dan manusia. Maka dari itu, tulisan ini menggali kembali konsep panteisme Baruch de Spinoza karena Spinoza adalah seorang tokoh panteisme yang radikal yang mengidentikkan substansi Allah dan alam. Dalam konteks panteistik inilah “Konsep Tuhan yang ekologis” diangkat sebagai diskursus filosofis. Diskursus semacam ini menyangkut perenungan kembali relasi-relasi penting dalam kehidupan, yang terdiri dari: Pertama, hubungan Allah dengan alam. Kedua, hubungan Allah dengan manusia. Ketiga, hubungan horizontal manusia. Ketiga bagian ini tidak dapat dipisah, artinya satu kesatuan hakiki dimana yang satu menjadi syarat adanya bagi yang lain. Selanjutnya, skripsi ini juga mencoba untuk menggali visi dan kebijaksanaan kosmik supaya kita bisa hidup lebih harmoni dengan alam dengan menjunjung tinggi martabat alam itu. Alam memiliki “martabat” merupakan prinsip yang sebetulnya masuk akal karena dalam konsep Spinoza alam identik dengan Allah. Karena itu, kita perlu belajar dari kebijaksanaan alam itu sendiri, dan dengan cara demikian kita telah menyelesaikan sedikit problematika ekologi, utamanya pada taraf mindset.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp31968 | DIG - FF | Skripsi | SKP-FF HIA k/16 | Perp Filsafat | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain