Computer File
Strategi adaptasi arsitektural terhadap dinamika perubahan ketinggian permukaan air Sungai Kahayan di Kampung Pahandut, Palangka Raya
Kalimantan sebagai pulau terbesar di Indonesia terkenal dengan sebutannya sebagai Pulau
Seribu Sungai karena banyaknya sungai yang mengalir di kota-kotanya. Salah satu sungai
terpanjang di pulau ini adalah Sungai Kahayan yang melintasi Kota Palangka Raya. Sungai
sebagai aspek penting dalam kehidupan masyarakat di Kalimantan membuat Sungai Kahayan ini
menjadi awal perkembangan embrio kota berupa sebuah permukiman tepi sungai. Permukiman
tepi sungai ini terus ada dan berkembang ditengah dinamika Sungai Kahayan yang memiliki
perubahan permukaan air sungai yang cukup tinggi pada saat musim kemarau dan musim hujan.
Dengan isu muncul dan hilangnya ruang darat akibat perubahan level muka air sungai, diperlukan
penelitian agar dapat memahami bagaimana strategi adaptasi yang dilakukan di Kampung
Pahandut ini.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan strategi adaptasi yang dilakukan oleh
penulis di Kampung Pahandut yang memiliki keunikan tersendiri karena kondisi kampungnya
yang dibandingkan dengan permukiman tepi sungai lainnya di Kalimantan tidak memiliki kondisi
banjir dan kering pada area permukimannya. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif
dengan metoda deskriptif naratif. Teknik pengumpulan data menggunakan purposive sampling
untuk mengumpulkan data fisik dan data kegiatan. Data fisik dan data kegiatan ini didapatkan
melalui survey ke objek studi dan melakukan pengambilan gambar, observasi lapangan, serta
wawancara warga Kampung Pahandut. Data ini diolah dengan menglasifikasikan berbagai macam
perubahan yang terjadi baik secara fisik maupun kegiatan dan menganalisa serta menarik
kesimpulan strategi adaptasinya.
Melalui penelitian ini ditemukan bahwa di Kampung Pahandut terdapat perubahan baik
secara fisik dan kegiatan yang terjadi sebagai usaha untuk mewadahi kegiatan masyarakatnya agar
dapat bertahan hidup menghadapi kondisi banjir dan kering akibat perubahan permukaan air
sungai. Dalam usahanya ini terjadi adaptasi arsitektural dimana berdasarkan hasil kajian
ditemukan tiga strategi adaptasi, yaitu adjustable, refitable dan movable.
Kata Kunci: Adaptasi Arsitektural, Perubahan Ketinggian Permukaan Air, Sungai Kahayan, Kampung Pahandut
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp33810 | DIG - FTA | Skripsi | ARS-ARKO NID s/16 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain