Text
Pendokumentasian kawasan cagar budaya fokus pemetaan permukiman klasik di kawasan Trusmi Cirebon
Bermukim merupakan salah satu wujud dari kebudayaan manusia, dimana hal ini tercipta akibat adanya proses keterkaitan antara manusia dengan lingkungannya Permukiman tidak hanya berkaitan dengan masa kini namun juga berkaitan dengan masa lalu seperti yang pernah berkaitan dengan penguasa wilayah seperti di Trusmi Cirebon Desa Trusmi merupakan salah satu peninggalan masa lalu yang telah ada sejak abad 14 yakni sejak berdirinya Keraton Pakungwati Cirebon. Penghuninya merupakan bangsawan dan abdi dalemnya. Fenomena tersebut dapat juga dikenali seperti di Kawasan Keraton di Cirebon dan Yogyakarta Kawasan Cirebon menyimpan karakter budaya yang menarik karena merupakan cikal bakal transisi dari era Hindu Budha ke Islam, seperti ditunjukkan di Trusmi ini
Pengetahuan ini menjadi penting sebagai rujukan awal dalam mengenali pola permukiman yang bertahan dari era masa lalu sampai sekarang. Kenyataan saat kini pola tersebut mulai tergerus oleh semakin pesatnya perkembangan permukiman baru yang acapkali mendesak permukiman tradisional tersebut. Oleh karena itu, dalam rangka pelestarian, diperlukan upaya pendokumentasian permukiman tradisional kawasan Trami yang mempunyai warisan budaya masih kuat
Menurut UU 11/2010 Kawasan Cagar Budaya adalah satuan ruang geografis yang memiliki dua Situs Cagar Budaya atau lebih yang letaknya berdekatan dan/atau memperlihatkan ciri tata ruang yang khas Pelestarian adalah upaya dinamis untuk mempertahankan keberadaan Cagar Budaya dan nilainya dengan cara melindungi, mengembangkan, dan memanfaatkannya. Trusmi merupakan wilayah yang khas dengan tradisi dan budaya yang melekat. Dokumentasi berupa tindakan pemetaan permukiman di Kawasan Cagar Budaya Trusmi ini menjadi sangat penting karena dapat dihubungkan dengan cagar budaya permukiman Keraton Kanoman dan Kasepuhan. Upaya dokumentasi dilakukan melalui perekaman data dan belum pernah dilakukan pada permukiman di sekitar Situs Trusmi ini. Kegiatannya berupa pemotretan, penggambara. Tahap lalu telah difokuskan untuk permukiman di sekitar Keraton Kasepuhan dan Keraton Kanoman, seperti hunian para bangsawan dan abdidalem.
Kegiatan ini merupakan keberlanjutan kerjasama yang dilakuman antara STT Cirebon dengan Prodi Arsitektur UNPAR dalam meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam mengenali kawasan cagar budaya di wilayah Jawa Barat, khususnya di Cirebon, Materinya dapat dikembangkan lebih lanjut untuk menunjang penelitian dan abdimas berikutnya.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
145286 | R/SB - FT | Laporan Pengabdian Masyarakat | 307.72 PEN | Gdg9-Lt3 (LPD-LPM FT/ARS) | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain