Text
Pengembangan model dinamika investasi energi baru terbarukan panas bumi berdasarkan preferensi dan kesediaan membayar konsumen : laporan akhir
Ketergantungan Indonesia terhadap energi fosil masih sangat tinggi. Data dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) menunjukkan sampai dengan tahun 2016 porsi energi fosil mencapai 92,3% dan sisanya energi baru terbarukan (EBT). Pemerintah menargetkan porsi EBT dalam bauran energi nasional mencapai 23% pada 2025, dengan kondisi saat ini (semester pertama 2019) diklaim sebesar 11,7% untuk listrik dan 15-17% secara keseluruhan.
Kendala terbesar dalam pencapaian target tersebut adalah tingkat keekonomian. Di Indonesia penjualan listrik ke konsumen dimonopoli oleh PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero), atau PIN. Independent power producer (IPP) sebagai penghasil listrik hanya bisa menjual listriknya ke PLN dengan harga yang sudah ditetapkan Pemerintah. Harga jual listrik dari IPP ke PLN ditentukan sebesar 85% dari biaya pokok penyediaan (BPP) tenaga listrik yang besarannya ditetapkan oleh Pemerintah. BPP pembangkitan listrik terbaru ditetapkan melalui Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 55 K/20/MEM/2019. Harga jual listrik EBT untuk mencapai tingkat: keekonomian berada di atas tingkat harga tersebut.
Penelitian ini bertujuan mengembangkan model preferensi dan kesediaan membayar atau WIP konsumen untuk listrik EBT. Dalam penelitian ini, akan dilakukan segmentasi konsumen berdasarkan preferensi dan WTP-nya, sekaligus menentukan tarif optimal untuk setiap kelas/golongan tarif. Preferensi dan WTP akan diturunkan dari data yang dikumpulkan menggunakan metode Choice-Based Conjoint (CBC) dan Contingent Valuation Method (CVM). Dalam penelitian ini, preferensi direpresentasikan dengan model kausal di mana WTP menjadi variabel dependen dengan variabel-variabel lain sebagai variabel independen yang secara langsung dan tidak langsung mempengaruhi WTP. Model konseptual ini diadaptasi dari model adopsi teknologi. Model akan diparameterisasi menggunakan metode Structural Equation Modeling (SEM). Dari model ini diharapkan dapat diketahui variabel-variabel yang secara signifikan mempengaruhi WTP yang selanjutnya dapat dijadikan dasar dalam menentukan upaya untuk meningkatkan WTP terhadap sumber energi listrik yang lebih ramah lingkungan.
Dari penelitian ini didapati bahwa (1) sebagian besar (98%) konsumen bersedia membayar lebih tinggi dibanding tarif saat ini untuk listrik yang lebih ramah lingkungan, (2) tingkat kesediaan membayar meningkat seiring dengan semakin tingginya proporsi EBT dalam bauran listrik, tingkat kepuasan terhadap layanan listrik saat ini, dan kesadaran konsumen terhadap pentingnya sumber energi yang lebih ramah lingkungan. Dari model WTP didapati variabel-variabel yang secara nifikan mempengaruhi WTP terhadap listrik ramah lingkungan adalah Financial Abilities Subjective Norms (-0,150), Anxiety (-0,107), dan Perceived Ease of Use (0,106). Berdasarkan ngan pengaruh total sebesar 0,366), Perceived Usefulness (0,247), Development Level (0.240), model ini. upaya untuk meningkatkan WTP dapat difokuskan pada insentif biaya dan kemudahan dalam hal penyediaan sarana dan prasarana.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
145904 | R/SB - FTI | Laporan Penelitian Dosen | 621.44 PRA p | Gdg9-Lt3 (LPD-LPM FTI/TI) | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain