Computer File
Perancangan fasilitas pendukung sistem pembelajaran hybrid di SD Pandu pada masa dan pasca pandemi COVID-19
SD Pandu merupakan salah satu institusi pendidikan di Kota Bandung yang melaksanakan pembelajaran hybrid selama masa pandemi COVID-19. Seiring pelaksanaan pembelajaran hybrid di SD Pandu, siswa-siswi merasa tidak diuntungkan dan ingin kembali ke Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Dilakukan wawancara dengan para guru, siswa, dan orang tua untuk mengetahui situasi permasalahan saat ini dan diketahui bahwa interaksi antara guru, siswa luring, dan siswa daring tidak berjalan dengan baik. Maka dari itu, disusun sebuah rancangan fasilitas pendukung pembelajaran hybrid yang efektif memenuhi kebutuhan para stakeholder, memaksimalkan interaksi, dan meningkatkan kualitas belajar mengajar. Penelitian menggunakan design thinking untuk memahami permasalahan dari sudut pandang customer. Untuk menghasilkan usulan, digunakan 7 step micro-cycle design thinking yang terdiri atas empathize, observe, define point of view, ideate, prototype, test, dan reflect. Wawancara dilakukan pada tahap empathize bersama stakeholder yang terdiri dari 5 guru, 5 siswa, dan 5 orang tua, kemudian diterjemahkan menjadi 15 kebutuhan customer. Pada tahap ideate, dilakukan brainstorming dan benchmarking untuk memperoleh 5 konsep alternatif yang kemudian dipilih melalui dot voting. Rancangan usulan terpilih terdiri atas dua buah kamera dan dua buah proyektor di depan dan belakang kelas, sepasang mikrofon portable omni-directional, software OBS, speaker 2.1, dan pen tablet yang dioperasikan menggunakan sebuah komputer. Selanjutnya, rancangan terpilih dibuat prototipe yang diujikan dan dievaluasi. Uji coba prototipe dilakukan bersama seorang guru, 15 siswa luring, dan 14 siswa daring di ruang kelas 3A SD Pandu. Hasil uji coba kemudian dievaluasi melalui wawancara dan kuesioner SESQ dan TERF-N yang mengukur tingkat keterlibatan siswa. Berdasarkan evaluasi menggunakan kuesioner SESQ diperoleh skor untuk faktor affective (liking for learning) sebesar 4,269, affective (liking for school) sebesar 4,586, dan behavioral (effort & persist) sebesar 4,267 sedangkan skor TERF-N untuk faktor affective sebesar 4,630, behavioral sebesar 4,611, dan cognitive sebesar 4,580. Dapat disimpulkan bahwa rancangan prototipe berdampak baik terhadap tingkat keterlibatan siswa.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp44402 | DIG - FTI | Skripsi | TI CYN p/22 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain