Computer File
The Establishment of a concept of an Early Warning System (EWS) for dam-break events in Indonesia
Bendungan Ketro adalah salah satu dari beberapa bendungan yang ada di Kabupaten Sragen, Jawa Timur. Bendungan yang terletak di jaringan sungai Bengawan Solo ini memenuhi kebutuhan air irigasi untuk wilayah irigasi seluas 400 hektar. Bendungan Ketro telah dibangun
sejak tahun 1984 dan dianggap sebagai salah satu bendungan tertua di Indonesia. Bagaikan dua sisi koin yang tidak dapat dipisahkan, jumlah besar air dari bendungan ini dapat menjadi penyelamat kehidupan manusia atau menghancurkannya pada saat kejadian bencana. Salah satu bencana paling dahsyat yang ada karena infrastruktur ini adalah risiko terjadinya peristiwa jebolnya bendungan. Oleh karena itu, penelitian ini berupaya untuk membuat dan mengimplementasikan Sistem Peringatan Dini (SPD) untuk kejadian jebolnya bendungan di
Bendungan Ketro. Kasus jebolnya bendungan telah menimbulkan kerugian jiwa dan kerugian ekonomi yang signifikan karena tidak adanya Sistem Peringatan Dini (SPD). Membuat SPD yang cocok di Indonesia menjadi sebuah tantangan karena minimnya ketersediaan data. Oleh
karena itu, penelitian ini mengusulkan SPD yang sederhana namun efektif dengan menggunakan pendekatan makro berdasarkan waktu evakuasi atau yang disebut Evacuation Clearance Time (ECT). Dengan membandingkan nilai ECT dengan waktu datangnya banjir dari daerah yang terkena banjir, maka dapat diperoleh tambahan waktu evakuasi yang dibutuhkan dan digunakan sebagai dasar untuk menentukan SPD. Berdasarkan hasil analisis, SPD yang diusulkan untuk Bendungan Ketro diberikan dalam 3 tingkat peringatan yang ditunjukkan oleh ketinggian air waduk: +100,35 m, +100,44 m, dan +100,48 m. Bencana jebolnya bendungan merupakan peristiwa yang sulit diprediksi. Pada nyatanya, bencana keruntuhan bendungan mungkin terjadi jauh sebelum mencapai skenario keruntuhan yang ditetapkan. Oleh karena itu, untuk memastikan bahwa EWS yang diusulkan dapat dipertanggungjawabkan, analisis tambahan daerah hilir bendungan diperlukan untuk banjir periode ulang tanpa efek keruntuhan bendungan. Penelitian akan dilakukan dengan menjalankan model routing genangan banjir 2D menggunakan aplikasi HEC-RAS. Bedasarkan hal tersebut, SPD final diusulkan dalam bentuk tiga peringatan menurut
ketinggian air waduk (+99,47 m, +100,44 m, dan +100,48 m). Dengan SPD yang diusulkan, hasilnya menunjukkan bahwa 100% orang berhasil mencapai titik evakuasi dengan selamat. Studi kasus menunjukkan bahwa SPD yang diusulkan dapat mengurangi dampak risiko peristiwa
jebolnya bendungan.
Kata Kunci: Sistem Peringatan Dini, Dam-Break, Evacuation Clearance Time, Bendungan Ketro
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
tes2333 | - PMTS | Tesis | TES-PMTS WIG e/22 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain