Text
Gereja Indonesia dan wajah diasporanya
Perkembangan Gereja Indonesia adalah sebuah proses dinamis. Dalam
kenyataannya, Gereja Indoneisa mengalami banyak tantangan perkembangan,
yakni perkembangan masyarakat kota yang dipengaruhi oleh dinamika budaya
industrialisasi. Banyak sekali pola-pola hidup yang berubah dan berkembang
dalam budaya industrialisasi. Dinamika hidup masyarakat Indonesia kota tidak
lagi statis dan dibatasi oleh batas-batas geografis, tetapi sudah meluas, tersebar
dan selalu bergerak dengan cepat. Masyarakat menjadi sebuah masyarakat
diaspora, sebuah masyarakat yang tersebar dan mudah bergerak ke berbagai
tempat karena tuntutan fungsional dalam dinamika Industrialiasi. Dalam
pelayanan pastoral Gerejawi mereka tidak lagi masuk dalam batas-batas
territorial-parokial karena dinamika hidup sangat berbeda dengan dinamika
paroki.
Situasi ini menggugah Gereja Indoesia untuk mengkonstruksi kembali
pola pelayanan yang sudah ada. Pola pelayanan territorial-parokial sudah tidak
memadai lagi menjadi strategi pelayanan Gereja. Maka, dibutuhkan gerak baru
untuk menggereja dalam konteks masyarakat kota. Gerak baru itu adalah model
Gereja diaspora. Model Gereja ini mencoba mengambangkan cara menggereja
yang berangkat dari konteks yang ada. Konteks inilah yang kemudian menjadi
titik pijak bagi gerak baru Gereja Indonesia.
Gereja diaspora adalah sebuah cara menggereja yang bergerak secara
fungsional dalam komunitas iman. Komunitas iman menjadi roh pemersatu dalam
situasi diaspora kota. Gerak komunitas-komunitas ini tidak dibatasi oleh batasbatas
teritorial, tetapi bergerak secara jaringan yang organis. Komunitas iman ini
menjadi komunitas transformatif bagi setiap orang yang terbuka bagi karya Allah.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
tes793 | T/DIG - PMIT | Tesis | 261.1 WIB g | Perp Filsafat | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain