Text
Pengaruh sosialisasi ajaran moral gereja tentang aborsi dan pemahaman umat atas ajaran tersebut terhadap kehidupan praxix umat di paroki ST. Maria Bunda Tujuh Kedukaan Pandu Bandung
Mitos kemajuan (progresivitas) yang diusung oleh modemitas telah menciptakan ambiguitas
yang tak terelakkan. Di satu sisi, perkembangan ilmu pengetahuan modem telah mendorong manusia
dan peradabannya sampai pada pemenuhan utopia. Akan tetapi, di sisi lain, secara bersamaan
kemajuan modem telah membawa manusia pada dampak degradasi moral yang kompleks. Salah satu
bentuk dari degradasi tersebut adalah masalah abortus provocatus. Abortus provocatus merupakan
masalah yang selalu menimbulkan pro-kontra di dalam masyarakat kita, dan masalah ini sering
diperparah dengan adanya dukungan dari kelompok pro-aborsi yang menyatakan bahwa wanita
memiliki kebebasan penuh untuk menentukan apakah ia ingin meneruskan kehamilannya atau
menggugurkannya.
Pencarian solusi atas masalah aborsi merupakan tanggung jawab kita bersama. Sejak dahulu,
Gereja mengutuk dan menegur dengan keras dengan memberi sanksi hukuman ekskomunikasi
latentiae (ekskomunikasi langsung) kepada siapapun yang melakukan atau mendukung tindakan
aborsi. Upaya yang telah dilakukan Gereja selama ini dalam mengelirninir dan mengantisipasi
masalah aborsi, lewat Kursus Persiapan Perkawinan (KPP) dan seminar tentang aborsi, tampakuya
tidaklah cukup untuk dijadikan ajang sosialisasi mengingat kegiatan tersebut bersifat temporal.
Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan dengan tekuik pengambilan sample acak
(random) sederhana terhadap 375 responden (umat Pandu) ditemukan bahwa terdapat 134 atau 35,7%
orang yang pernah melakukan tindakan aborsi dan terdapat 147 atau 39,2% orang yang pernah
mendukung tindakan aborsi. Berdasarkan Uji Hipotesis Asosiatif terbukti bahwa: Kehidupan Praxis
umat di Paroki Pandu (Y) dipengaruhi secara positif dan siguifIkan oleh Sosialisasi Ajaran Moral
Gereja tentang Aborsi (X1) dan Pemahaman umat atas Ajaran tersebut (X2) sebesar 39,7%. Artinya
Baik-burukuya Kehidupan Praxis umat ditentukan oleh tinggi-rendahnya faktor Sosialisasi Ajaran
Moral Gereja tentang Aborsi dan tinggi rendahnya faktor Pemahaman umat atas Ajaran tersebut
sebesar 39,7%, sisanya 60,3% kehidupan praxis umat ditentukan oleh faktor-faktor lain di luar
penelitian penulis. Berdasarkan uji Chi-Kuadrat diperoleh kesimpulan bahwa faktor usia, status
perkawinan, pekerjaan dan pendapatan berpengaruh terhadap keputusan umat untuk melakukan
ataupun untuk mendukung adanya tindakan aborsi. Berdasarkan tingkat kepercayaan 95% dapat
dikatakan bahwa penelitian ini dapat dipercaya kebenarannya hingga 95% dan dapat digunakan untuk
populasi (umat) di paroki Pandu.
Berdasarkan hasil penelitian di atas, penulis menyarankan agar Ajaran Moral Gereja (tentang
Aborsi) disosialisasikan secara kontinyu dan berkesinambungan. Selain itu, perlu menanamkan
pemahaman kepada umat akan pentingnya kesadaran moral dan hati nurani yang murni dalam
menghidupi nilai-nilai kristiani, terutama cinta akan kehidupan.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
tes856 | T/DIG - PMIT | Tesis | 241.697 6 DOM p | Perp Filsafat | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain