Computer File
Perbedaan volume perdagangan, nilai transaksi, frekuensi perdagangan, bid-ask spread dan turnover sebelum dan setelah stock split di Bursa Efek Jakarta [BEJ]
Stock split merupakan sebuah tindakan yang dilakukan oleh perusahaan
terhadap sahamnya yang diperdagangkan di bursa. Di Indonesia berdasarkan
catatan BEJ, banyak perusahaan melakukan stock split terhadap sahamnya.
Padahal secara teoritis stock split tidak menimbulkan dampak finansial terhadap keuangan perusahaan. Hal ini dikarenakan tidak ada dana segar yang masuk ke dalam kas perusahaan yang berasal dari tindakan stock split. Stock spit adalah sebuah tindakan perusahaan (corporate action) yang berupa pemecahan terhadap nilai nominal saham menjadi nilai nominal yang lebih rendah. Seorang pemegang saham yang memiliki sejumlah saham perusahaan dengan nilai nominal tertentu, diharuskan untuk menukar sahamnya dengan saham dari perusahaan yang sama namun dengan nilai nominal baru yang lebih rendah. Sehingga sekarang jumlah lembar saham yang dimilikinya menjadi bertambah banyak secara proporsional. Namun bukan berarti bahwa dengan bertambahnya jumlah saham yang beredar di antara pemegang saham maka kekayaan perusahaan bertambah. Pertambahan jumlah saham tersebut terjadi karena adanya penyesuaian akibat nilai nominal saham yang sekarang lebih rendah. Kekayaan pemegang saham tidak boleh berkurang dengan dilakukannya stock split. Oleh karena itu ketika nilai nominal saham menjadi lebih rendah (akibat stock split) maka untuk menjaga agar kekayaan pemegang saham tidak berubah, perusahaan harus memberikan jumlah saham yang lebih banyak. Dengan demikian tidak ada perubahan kekayaan yang positif baik dari sisi pemegang saham maupun perusahaan.
jika memang tidak ada perubahan kekayaan dari sisi perusahaan maka
akan menimbulkan pertanyaan mengapa perusahaan mau melakukan stock split. Di BEJ, beberapa perusahaan yang melakukan stock split mengemukakan alasan mengapa mereka melakukannya. Perusahaan-perusahaan seperti pada PT Unilever Indonesia, Tbk, PT AHAP, Tbk dan lain sebagainya mengatakan bahwa alasan mereka untuk melakukan stock split adalah untuk meningkatkan likuiditas sahamnya.
Likuiditas saham oleh para pelaku bursa seringkali dikaitkan dengan
aktivitas perdagangan. Sebuah saham dinilai likuid apabila sering diperjualbelikan atau aktif diperdagangkan di bursa saham. Beberapa orang menggunakan frekuensi perdagangan dan volume perdagangan untuk menilai likuiditas saham. Secara teoritis likuiditas saham memiliki beberapa dimensi. Dimensi-dimensi tersebut diantaranya volume perdagangan, nilai transaksi, frekuensi perdagangan, bid-ask spread dan turnover. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa apakah terjadi perbedaan kondisi untuk volume perdagangan, nilai transaksi, frekuensi perdagangan, bidask spread dan turnover pada sebelum dan sesudah stock split di BEJ. Penelitian dilakukan terhadap 41 perusahaan yang melakukan stock split dalam kurun waktu 1 Januari 2000 - 31 Desember 2003. Dimana untuk setiap variabel digunakan data dari 25 hari sebelum stock split sampai 25 hari sesudah stock split.
Untuk menentukan alat uji yang digunakan maka dilakukan pengujian
normalitas data dengan menggunakan Anderson-Darling Normality Test dengan nilai alpha sebesar 5 %. Dan hasil pengujian normalitas data didapat bahwa data tidak terdistribusi normal maka alat uji yang digunakan untuk melihat perbedaan kondisi setiap variabel dalam penelitian ini adalah wilcoxon matched pairs rank test.
Penelitian ini menemukan bahwa memang ada perbedaan kondisi dari
setiap variabel pada periode sebelum dan sesudah stock plit. Perbedaan tersebut adalah sebagai berikut:
a. Volume perdagangan sesudah stock split lebih besar daripada sebelum stock split.
b. Nilai transaksi sesudah stock split lebih besar daripada sebelum stock split.
c. Frekuensi perdagangan sesudah stock split lebih besar daripada sebelum stock split.
d. Bid-ask spread sesudah stock split lebih kecil daripada sebelum stock split.
f. Turnover sesudah stock split lebih besar daripada sebelum stock split.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
tes934 | T/DIG - PMM | Tesis | TES-PMM SAV p/05 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain