Text
Menjadi manusia selibater yang tetap seksual
Munculnya skandal seksual di kalangan kaum selibater memberikan suatu
kesadaran bahwa mereka adalah manusia biasa dan normal. Menjadi selibater tidak
serta merta membuat mereka netral dari persoalan seksualnya. Mereka adalah makhluk
yang berseksual dengan segala dorongan kebutuhan seksualnya baik secara biologis,
bio-psikologis maupun spiritual. Kebutuhan tersebut tidak dapat dimatikan karena
eksistensi dirinya sebagai makhluk seksual.
Dalam menyikapi dorongan kebutuhan seksualnya, beberapa selibater bersikap
begitu takut, rigid dan represif. Mereka beranggapan bahwa kalau ingin menjadi
selibater yang suci, mereka harus melepaskan semua hal yang berbau seks. Di sisi yang
lain, ada beberapa selibater yang terlalu berani dalam mengungkapkannya hingga
menimbulkan skandal seks. Kedua sikap dan penghayatan ini dipandang tidak tepat.
Yang takut berarti menolak pemberian Tuhan, yakni tubuhnya yang berseksual dan
yang terlalu berani berarti lupa bahwa dirinya adalah manusia selibat yang terikat aturan
dan tuntutan hidup murni. Karena itu, satu pertanyaan mendasar adalah bagaimana
kaum selibater mampu menghayati realita dirinya sebagai manusia selibat, tetapi juga
sekaligus sebagai makhluk seksual?
Disadari bahwa sikap dan penghayatan seseorang terhadap sesuatu sering
dipengaruhi oleh cara pandang/pola pikirnya. Cara pandang atau pola pikir yang salah
akan membawa pada sikap dan cara penghayatan yang salah pula. Sikap represif dan
liberatif muncul karena cara pandang yang salah terhadap seksualitas manusia akibat
pengaruh dari paham Dualisme Platonik, Gnotisisme, Manikeanisme, Victorianisme
serta Revolusi Seksual Abad XX. Maka bagaimana kaum selibater dapat menghayati
hidup selibat dan seksualitasnya dengan baik, pertama-tama, perlulah untuk
mengembangkan suatu cara pandang yang sehat dan positif terhadap seksualitasnya.
Dari cara pandang demikian, diharapkan muncul sikap integratif serta komitmen diri
yang sehat. Komitmen yang dilandasi oleh sikap dan pemahaman yang sehat terhadap
seksualitas manusia dapat membantu kaum selibater untuk tetap setia pada jalan
kehidupan selibat tanpa mengesampingkan eksistensi dirinya sebagai makhluk seksual.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
tes1054 | T/DIG - PMIT | Tesis | 261.835 7 SUP m | Perp Filsafat | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain