Text
Keselamatan yang membebaskan menimba inspirasi dari Lukas 4:18-21
Pada saat ini manusia mengalami kesulitan dalam menemukan
kemanusiaannya yang sejati sebagai makna hakiki yang terakhir dan
paling dalam dari hidup kita sebagai manusia. Keyakinan kita akan
kepenuhan hidup manusia yang dipahami sebagai keselamatan Allah di
dalam Yesus Kristus semakin sulit untuk dialami sebagai sebuah
pengalaman religius.
Berbagai hal yang menghalangi keselamatan terjadi terutama
karena adanya kesalahpahaman manusia tentang keselamatan itu sendiri.
Manusia cenderung mengabaikan tanggung jawab dan peranannya di
dalam keselamatan, padahal peranan manusia sangat menentukan dalam
usaha untuk mencapai kemanusiaan yang penuh, baik untuk dirinya
sendiri maupun sesamanya.
Kedua teolog, Edward Schillebeeckx dan Gustavo Gutierrez
menegaskan akan emansipasi manusia di dalam proses pembebasan diri
manusia secara total. Walaupun sejarah emansipasi manusia tak dapat
disamakan dengan sejarah keselamatan Allah, tetapi keselamatan Allah di
dalam Yesus Kristus tak dapat dipisahkan dari pembebasan manusia. Ada
relasi timbal balik antara rahmat Allah yang menyelamatkan dan
partisipasi manusia dalam pembebasan integral.
Dengan mengimani Allah, manusia akan mengambil tanggung
jawab pribadinya di dunia bersama Allah. Ada komunitas hidup pribadi
bersama dengan Allah dan sesama di dunia, di mana manusia
mengarahkan diri, mengalami tranformasi dan menghantar sejarah
menuju pemenuhannya. Dengan berpartisipasi secara aktif dan kritis di
dalam komunitas ini, manusia akan menjadi penentu dari hidupnya
sendiri dalam proses emansipasi pembebasan manusia.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
tes1111 | T/DIG - PMIT | Tesis | 233 TAN k | Perp Filsafat | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain