Computer File
Perwujudan pergeseran nilai-nilai sosial budaya pada masyarakat komunitas adat terpencil Baduy terhadap permukimannya
Arsitektur Baduy sebagai artefak budaya, terutama arsitektur di Baduy Dalam, merupakan salah satu contoh arsitektur hasil karya masyarakat lokal, dalam hal ini Sunda yang masih dipertahankan.
Permukiman Baduy merupakan salah satu kampung tradisional yang dimiliki Indonesia, yang masih memiliki ruang yang bisa memenuhi kebutuhan masyarakat dan mempertahankan kebudayaannya, namun tidak sedikit ruang arsitektur kampung tradisional yang sudah berkembang tidak terarah dan lepas dari konsep budaya yang sesungguhnya. Pada permukiman-permukiman yang berbentuk kampung-kampung tradisional yang masyarakatnya masih terus mempertahankan tradisi, dimensi kebudayaan memegang peranan penting sebagai faktor-faktor pembentuk arsitektur kampung. Kebudayaan tersebut mencakup sistem budaya, sistem sosial dan artefak. Kebudayaan suatu masyarakat akan mengalami suatu perubahan, baik itu menjadikan tradisi tersebut semakin kuat atau semakin pudar. Salah satu faktor yang sangat berpengaruh terhadap eksistensi suatu tradisi khususnya pada zaman sekarang ini, adalah intervensi yang datang dari luar tradisi tersebut. Unsur-unsur ini akan menuntut kebutuhan baru di dalam sistem kampung sehingga memunculkan ruang arsitektur baru untuk menampung kebutuhan baru tersebut.
Penelusuran perubahan dan perkembangan bentuk arsitektur yang terjadi yang merupakan perwujudan secara fisik akibat pergeseran nilai sosial budaya pada masyarakat komunitas adat terpencil Baduy yang akan mempengaruhi bentuk-bentuk baru permukiman yang dilaksanakan oleh pihak pemerintah dalam program permukiman untuk masyarakat komunitas adat terpencil salah satunya masyarakat Baduy. Seyogyanya dalam melaksanakan program tersebut pemerintah mencoba untuk menemu kenali terlebih dahulu nilai-nilai sosial-budaya masyarakat tersebut, agar tidak terjadi penolakan terhadap program permukiman kembali masyarakat komunitas adat terpencil Baduy khususnya.
Arsitektur Baduy seperti halnya arsitektur etnik di Indonesia, bahkan di Asia, tidak dapat terlepas dari nilai-nilai budaya dan religi serta lingkungan alam sebagai sumber penghidupan sehari-hari masyarakatnya. Arsitektur sebagai artefak kebudayaan dijadikan sarana penyimbolan yang menyiratkan bermacam nilai dan makna. Nilai-nilai budaya yang mengandung pandangan dan sikap hidup masyarakat lokal itulah yang sekarang mulai hilang dan dilupakan oleh praktisi arsitektur dalam setiap perancangan arsitekturnya. Peninjauan kembali nilai-nilai sosial budaya lokal merupakan salah satu upaya pencarian jati diri arsitektur di tengah-tengah derasnya arus bentuk arsitektur asing di Indonesia.
Penelitian lebih lanjut mengenai perubahan pandangan dan sikap hidup secara detil dan menyeluruh yang tercermin pada arsitektur di kesatuan tiga kampung Baduy Dalam (Cikeusik, Cikertawana dan Cibeo), kesatuan tiga jenis kampung Baduy Luar (Baduy Luar, Baduy Dangka dan Baduy Muslim), serta kesatuan jenis kampung Dangka (Dangka di Baduy Luar dan Dangka di luar Baduy) akan dapat menjelaskan secara menyeluruh mengenai transformasi arsitektur dan konsep arsitektur yang sebenarnya, melalui tinjauan dimensi kebudayaan, yang terdapat di kampung Baduy.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
tes490 | T/DIG - PMA | Tesis | 721.046 HAT p | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain