Computer File
Pemeriksaan operasional atas pengelolaan persediaan bahan baku dalam upaya mencapai tingkat persediaan yang optimum : studi kasus pada PT Prima Gapura Sejahtera, Semarang
Pemerintah Indonesia sangat memperhatikan masalah pangan rakyat sehingga pemerintah menggalakkan program swasembada beras dimana beras sebagai makanan pokok sebagian penduduk Indonesia. Selain itu, pemerintah juga menganjurkan adanya penganekaragaman pangan selain nasi, salah satunya adalah roti. Roti sudah dapat diterima oleh masyarakat Indonesia terutama sebagai pengganti nasi di pagi hari karena dinilai mempunyai kandungan gizi yang lebih banyak dan alasan kepraktisan serta kemudahan. Sekarang ini industri roti sudah berkembang pesat dengan berbagai variasi roti baik dalam bentuk, rasa, maupun aromanya.
Pemeriksaan operasional merupakan salah satu alat yang dapat digunakan untuk membantu manajemen mengidentifikasikan berbagai masalah yang dihadapi perusahaan serta memberikan rekomendasi berbagai tindakan perbaikan, sehingga pada akhirnya akan membantu meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasi perusahaan.
Perusahaan dimana penulis mengadakan penelitian, yaitu PT PRIMA GAPURA SEJAHTERA merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak dalam bidang roti basah dengan proses produksi masal yang dijual di pasar-pasar dan toko-toko. Penulis melakukan pemeriksaan operasional terhadap pengelolaan persediaan bahan baku (dalam penulisan skripsi ini, penulis mengutamakan untukmembahas tepung terigu sebagai bahan baku utama dalam pembuatan roti) dalam perusahaan dengan tujuan untuk mengevaluasi pengelolaan persediaan tepung terigu dalam usaha untuk membantu perusahaan dalam upaya mencapai tingkat persediaan yang optimum. Bagi perusahaan manufaktur, pengelolaan persediaan bahan baku memegang peranan penting, karena kelancaran proses produksi sangat tergantung dari ketersediaan bahan baku pada saat dibutuhkan. Bagi perusahaan yang menghasilkan produksi masal, seperti PT PRIMA GAPURA SEJAHTERA, kelancaran proses produksi sangat penting agar pengiriman roti dapat dilakukan tepat waktu dan dapat memenuhi pesanan konsumen. Tidak tersedianya bahan baku pada saat dibutuhkan, akan menghambat proses produksi. Karena itu pengelolaan persediaan bahan baku ini perlu dievaluasi dengan pemeriksaan operasional agar dapat ditelaah apa yang menjadi penyebab serta tindakan perbaikan apa yang perlu dilakukan untuk mengatasi tidak tersedianya bahan baku tepat waktu tersebut.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif analitis. Metode ini mengumpulkan, menyajikan, dan menganalitis data apa yang diperoleh selama penelitian, yang dapat memberikan gambaran sebenarnya sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan serta dapat memberikan rekomendasi bagi penanggulangan kelemahan yang ditemukan. Dalam pengumpulan data primer penulis mengadakan penelitian lapangan, sedangkan pengumpulan data sekunder diperoleh dari studi kepustakaan.
Tahap - tahap pemeriksaan operasional yang dilakukan penulis adalah melakukan pemahaman umum atas keadaan umum perusahaan, khususnya yang menunjang kegiatan penyediaan bahan baku bagi proses produksi. Kemudian penulis juga melakukan pemahaman atas proses penyediaan bahan baku dengan meninjau pelaksanaan prosedur pengelolaan persediaan. Tahap berikutnya adalah mengadakan evaluasi terhadap prosedur pengelolaan persediaan bahan baku. Tahap yang terakhir adalah melakukan evaluasi terhadap persediaan bahan baku.
Dalam melakukan pemeriksaan atas pengelolaan persediaan bahan baku pada PT PRIMA GAPURA SEJAHTERA, diketahui cukup sering terjadi bahwa bahan baku tidak tersedia pada saat dibutuhkan oleh bagian produksi untuk melaksanakan proses produksi, sehingga mengakibatkan keterlambatan proses produksi,yang berakibat tidak dapat dipenuhinya pesanan konsumen. Penyebab dari tidak tersedianya bahan baku tepat pada saat dibutuhkan ini dapat berasal dari dalam perusahaan maupun dari luar perusahaan, yaitu dari pihak pemasok. Penyebab dari dalam perusahaan antara lain terjadinya perangkapan fungsi antara bagian pencatatan persediaan dan bagian pembelian yang dipegang oleh orang yang sama yaitu bagian administrasi, sebab lain adalah tidak digunakannya perhitungan titik pemesanan kembali dan persediaan pengaman secara matematis. Demikian pula dengan jumlah pemesanan yang dilakukan, tidak berdasarkan perhitungan tingkat ekonomisnya. Penyebab dari pemasok adalah terlambatnya pengiriman barang dari pemasok sehingga barang tidak tersedia pada saat dibutuhkan.
Pada analisa terhadap persediaan bahan baku, penulis menemukan akibat dari tidak tersedianya bahan baku tepat waktu yang menghambat proses produksi, dapat menyebabkan perusahaan mengalami kerugian yang cukup besar. Penulis juga menemukan bahwa tingkat pemakaian bahan baku dengan tingkat pembelian maupun dengan tingkat persediaannya kurang optimum karena perusahaan hanya menentukan titik pemesanan kembali dan jumlah persediaan cadangannya berdasarkan perkiraan. Oleh karena itu, dalam pembahasan penulis mencoba menggunakan model perhitungan Economic Order Quantity dan Reorder Point dalam menentukan jumlah pemesanan agar lebih ekonomis serta menentukan titik pemesanan kembali yang lebih optimum. Penulis juga memperhitungkan tingkat persediaan pengaman (safety stock) yang sebaiknya digunakan oleh perusahaan untuk mencegah terjadinya kekurangan persediaan.
Berdasarkan analisa dan perhitungan yang telah dilakukan oleh penulis, maka penulis berpendapat bahwa sebaiknya PT PRIMA GAPURA SEJAHTERA menggunakan model perhitungan Economic Order Quantity (EOQ) dan Reorder Point (ROP) dalam menentukan jumlah pembelian dan tingkat pemesanan kembali. Perhitungan tingkat persediaan pengaman (safety stock) juga sebaiknya digunakan untuk mencegah tejadinya kekurangan persediaan. Dalam hal keterlambatan disebabkan oleh pemasok, sebaiknya perusahaan membuat kontrak tertulis dengan pemasok mengenai hal-hal yang berkaitan dengan pembelian dan pengiriman bahan baku agar lebih dapat diandalkan.
Pada PT PRIMA GAPURA SEJAHTERA selain ditemukan adanya beberapa kekuatan, penulis juga menemukan masih adanya beberapa kelemahan. Pada setiap kelemahan yang ditemukan dalam setiap tahap pemeriksaan, penulis mengembangkan usulan atau rekomendasi perbaikan yang disesuaikan dengan kondisi perusahaan sehingga diharapkan dapat membantu manajemen perusahaan dalam meningkatkan ketepatan persediaan bahan baku bagi kelancaran proses produksi sehingga khususnya dapat memenuhi pesanan konsumen.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp5193 | DIG - FE | Skripsi | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain