Computer File
Penilaian pengendalian intern persediaan bahan baku sebagai alat bantu auditor dalam menentukan luas pemeriksaan pos persediaan bahan baku : studi kasus pada PT.CIML, Bandung
Dunia perekonomian Indonesia saat ini sedang mengalami suatu
masa yang sulit, dimana diawali dengan kejatuhan nilai rupiah dan
kemudian terjadinya krisis ekonomi. Untuk tetap dapat bertahan dalam
situasi ini, suatu perusaham harus mulai untuk memperluas pangsa
pasarnya ke dunia intemational. Dalam persaingan international ini, suatu
perusahaan bukan hanya mengandalkan kualitas barang yang dihasilkan
saja, tetapi efektifitas dan efisiensi juga dibutuhkan dari perusahaan
tersebut.
Pada umumnya, setiap perusahaan dalam melakukan usahanya akan
memilih persediaan. Persediaan bahan baku merupakan bagian yang
signifikan dari neraca suatu perusahaan karena nilainya yang relatif besar
dan persediaan bahan baku juga memiliki nilai yang sangat penting karena
pengelolaan persediaan bahan baku yang tidak baik dapat menghambat
jalannya proses produksi sehingga akan berdampak pada besarnya
penjualan yang terjadi dan lebih parah lagi dapat menimbulkan citra buruk
dalam benak konsumen. Selain berpengaruh pada proses produksi,
pengelolaan persediaan bahan baku yang tidak baik juga dapat
mempengaruh efisiensi perusahaan karena ada kemungkinan barang-barang
persediaan yang dimiliki rusak atau hilang, baik yang disengaja
maupun tidak disengaja sehingga jumlah barang yang harus dibeli akan
lebih banyak dari yang seharusnya. Oleh karena itu, pihak manajemen
perusahaan perlu memberi perhatian yang besar pada masalah
pengelolaan persediaan bahan baku ini, karena jika tidak demikian akan
mempengaruhi perusahaan secara keseluruhan.
Jika suatu perusahaan baru berdiri, maka pemilik dapat mengawasi
sendiri segala macam kegiatan yang ada secara langsung, termasuk
pengelolaan persediaan bahan baku perusahaan. Tetapi seiring dengan
berkembangnya perusahaan maka jumlah kegiatan yang ada pun akan
semakin banyak dan kompleks sehingga akan menimbulkan kesulitan bagi
pemilik dalam mengawasi perusahaan secara langsung. Untuk itu maka
diperlukan adanya suatu pelimpahan sebagian wewenang kepada
bawahan untuk membantu mengelola perusahaan. Hal ini bukan berarti
bahwa pemlik akan kehilangan pengendalian atas perusahaannya karena
ia tetap dapat memantau perkembangan usahanya dan juga mengawasi
bawahannya melalui alat pengawasan tidak langsung, yaitu pengendalian
intern. Melalui pengendahan intern persediaan bahan baku maka pemilik
dapat mengetahui apakah bawahan melaksanakan kegiatannya sesuai
dengan prosedur yang berhubungan dengan pengelolaan bahan baku atau
tidak.
Tujuan dari laporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi
keuangan mengenai suatu perusahaan yang akan dipergunakan oleh
pihak-pihak yang berkepentingan sebagai bahan pertimbangan dalam
pengambilan keputusan. Untuk itu agar informasi yang dsajikan tidak
menyesatkan, maka laporan keuangan yang akan dikeluarkan harus
terlebih dahulu diperiksa oleh pihak yang independen, yaitu akuntan
publik atau auditor. Dengan dilakukan pemeriksaan, diharapkan laporan
keuangan yang diterbitkan dapat menunjukkan keadaaan perusahaan
tersebut yang sebenarnya.
Pemeriksaan yang diterapkan oleh seorang auditor dijalankan atas
dasar pemeriksaan bukti-bukti atau sampel yang diambil secara acak.
Sebelum menyusun program pemeriksaannya, audtor berkepentingan
untuk melakukan pemahaman dan penilaian terhadap pengendalian intern
yang ada dan pelaksanaannya dalam kegiatan sehari-hari. Jumlah sampel
yang diambil berhubungan dengan luas pemeriksaan, dimana semakin
banyak sampel yang digunakan maka berarti ruang lingkup pemeriksaan
bertambah luas dan jika sampel yang diambil sedikit, maka ruang lingkup
pun akan bertambah sempit. Keuntungan dari pengendalian intern yang
kuat adalah mempersingkat waktu yang dibutuhkan dalam melakukan
pemeriksaan dan juga biaya yang harus dikeluarkan pun akan berkurang.
Penulis memilih perusahaan PT.Chitose Indonesia Manufacturing
LTD sebagai objek penelitian untuk melakukan pembahasan dalam skripsi
ini. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif analitis,
yaitu dengan mengumpulkan data sesuai keadaan yang sebenarnya serta
memberikan gambaran dan analisis mengenai masalah yang ada.
Pembahasan diawali dengan pemahaman atas prosedur pengendalian
intern yang ada dalam perusahaan ini karena hal ini merupakan langkah
awal yang sangat penting untuk melakukan pemeriksaan pada tahap
selanjutnya yang lebih rinci.
Setelah mengetahui dan mempelajari stnktur organisasi dan
prosedur-prosedur yang digunakan perusahaan dalam melakukan
pemesanan bahan baku, menerima barang-barang pesanan dari supplier,
dan pemakaian bahan baku untuk proses produksi, penulis menilai bahwa
struktur organisasi dan prosedur-prosedur tersebut cukup baik karena
telah ada usaha-usahayang dilakukan untuk melaksanakan pengendalian
atas persediaan. Hal ini dapat dilihat dengan adanya pemisahan fungsi
yang memadai antara pihak yang memberikan otorisasi, menyimpan
barang, dan juga melakukan pencatatan atas transaksi yang terjadi.
Setelah memahami prosedur-prosedur tersebut, penulis melakukan
tes kepatuhan atas pengendalian yang ada untuk mengetahui apakah
prosedur-prosedur tersebut dilaksanakan dalam kegiatan sehari-hari.
Dalam melaksanakan tes kepatuhan ini, penulis mencoba untuk melakukan
pengujian atas pengendalian-pengendalian yang ada dengan cara
mengambil sampel secara acak. Berdasarkan pemahaman atas struktur
organisasi, prosedur-prosedur yang digunakan, dan tes kepatuhan atas
pengendalian, hasilnya menunjukkan bahwa dalam pelaksanaan
kegiatannya, para pegawai telah mentaati prosedur-prosedur yang ada
sehingga pengendalian intern yang ada telah memadai maka luas
pengujian substantif dapat dikurangi sehingga ruang lingkup pemeriksaan
dapat dipersempit.
Penulis, disamping telah menemukan kekuatan-kekuatan yang ada,
juga menemukan adanya beberapa kelemahan dalam pengendahan intern,
khususnya yang berkaitan dengan pengelolaan persediaan bahan baku.
Sehubungan dengan adanya kelemahan-kelemahan tersebut, penulis
mencoba memberikan beberapa saran yang kiranya dapat bermanfaat
bagi pihak manajemen perusahaan untuk terus melakukan penyempurnaan
atas pengendalian intern yang telah ada.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp5287 | DIG - FE | Skripsi | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain