Computer File
Studi pengaruh fleksibilitas pondasi dengan model pegas inelastis pada bangunan bertingkat
Pada umumnya pemodelan yang dipakai dalam mendisain struktur adalah
dengan perletakan jepit. Dalam studi ini model tersebut akan dianalisis dengan
membandingkan antara perletakan jepit dengan suatu pemodelan yang
memperhitungkan fleksibilitas pondasi dan kekakuan tanah. Pemodelan yang
dilakukan untuk kekakuan tanah berupa pegas elastis dan pegas inelastis.
Pemodelan pegas elastis berarti tanah selalu bersifat elastis dalam menerima beban,
sedangkan pemodelan pegas inelastis berarti tanah memiliki batas leleh dalam
menerima beban Alasan penggunaan pemodelan pegas inelastis adalah bahwa
tanah juga memiliki batas tertentu untuk berprilaku elastis dalam menerima beban
Walaupun tanah telah mencapai batas leleh, tanah masih mampu menahan beban
gempa dalam keadaan inelastis, karena sifat beban gempa yang bolak- balik
Analisis yang dilakukan adalah analisis dinamik riwayat waktu dengan
bantuan program komputer Drain-2D. Percepatan gempa yang dipakai adalah gempa
El Centro 1940, gempa Bucharest 1977 dan gempa Olympia 1949.
Analisis yang dilakukan dengan gempa El Centro dan Bucharest
menunjukkan respons struktur yang mengecil dengan adanya pemodelan yang
memperhitungkan fleksibilitas pondaai. Berdasarkan analisis yang dilakukan ,
respons struktur yang terjadi juga dipengaruhi oleh karakteristik gempa yang bekerja
pada struktur.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp15884 | DIG - FTS | Skripsi | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain