Computer File
Peranan logistical management dalam menunjang kelancaran penjualan kain tenun di perusahaan X di Bandung
Kelancaran penjualan praduk perusahaan dan kepuasan konsumen ditentukan
oleh kebijakan manajemen logistik yang diterapkan dalam perusahaan itu sendiri. Ini
tercermin dari kemampuan perusahaan perusahaan merespon pesanan konsumen yang diterima,
mengirimkan produk yang sesuai dalam hal spesifikasi, kuantitas, dan kualitas, ke
tempat yang tepat, pada waktu yang tepat.
Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus, dengan melakukan
wawancara terhadap pihak-pihak yang bersangkutan, serta melakukan observasi di
perusahaan X. Perusahaan X yang diteliti memproduksi kain tenun untuk kemeja pria
(fashion goods). Penjualan dilakukan secara job order, sehingga perusahaan melakukan
produksi jika ada pesanan dari konsumen. Rata-rata penjualan perusahaan per hari
adalah ± 24 juta rupiah. Masalah muncul karena perusahaan harus memproduksi tiga
jenis produk, dengan menggunakan kombinasi tiga bahan benang yang berbeda, serta
kombinasi warna yang beragam untuk 10 konsumennya yang tersebar di Pulau Jawa
dan Bali. Kesemuanya ini harus dilakukan secara tepat, dari segi kuantitas, kualitas,
waktu dan tempat penyampaiannya.
Aktivitas manajemen logistik ini terdiri atas: order processing, procurement,
inventory management, warehousing and storing, material handling, dan transportation.
Pelaksanaan atau implementasi dari logistical management yang baik menjadi penting
bagi perusahaan, karena produk perusahaan adalah fashion goods yang dipengaruhi
oleh style yang diminati oleh masyarakat. Maka dari itu, penulis membahas peranan dari
logistical management dalam menunjang kelancaran penjualan produk kain tenun di
perusahaan X di Bandung.
Berdasarkan hasil observasi dan analisa penulis terhadap logistical management
yang dllakukan oleh perusahaan, ditemukan masalah-masalah logistik sebagai berikut:
1. Masalah order processing perusahaan adalah respon dan kinerja yang belum
optimal dalam memproses pesanan konsumen.
2. Masalah inventory management perusahaan adalah pencatatan inventory yang
kurang akurat, sehingga terjadi delay (terhentinya proses produksi karena
perusahaan kekurangan bahan baku), dan penumpukan benang celup.
3. Masalah warehousing and storing perusahaan adalah kurangnya tempat
penyimpanan untuk benang celup, dan ketidakdisiplinan dalam penyimpanan
benang celup, sehingga menyulitkan retrieval benang celup yang diinginkan.
4. Masalah transportation perusahaan adalah banyaknya transportasi internal, untuk
memindahkan persediaan benang celup.
Adapun saran-saran atau alternative pemecahan masalah yang diberikan penulis:
1. Alternatif pemecahan masalah order processing, adalah dengan menerapkan
network organization sebagai struktur organisasi perusahaan, dan
mengimplementasikan sistem informasi pada proses order processing perusahaan.
2. Alternatif pemecahan masalah inventory management adalah meningkatkan
ketelitian karyawan dalam melakukan pencatatan dan perhitungan inventory.
Karyawan tersebut dilatih untuk menerapkan perpetual inventory method dengan
baik. Serta penerapan periodic inventory method sebagai perbandingan dengan
laporan perpetual inventory method.
3. Alternatif pemecahan masalah warehousing and storing adalah pembuatan sekat-sekat
dangan label yang baru, untuk menampung bahan baku, dan memberikan
instruksi tegas kepada karyawannya supaya tertib dalam menyimpan benang celup.
4. Alternatif pemecahan masalah transportation adalah dengan memindahkan mesin
warping dan persediaan benang celup ke satu lokasi.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp1168 | DIG - FE | Skripsi | MANAJ LIM p/08 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain