Computer File
Pengaruh persepsi konsumen atas kualitas pelayanan dan kualitas produk Paparon's Pizza terhadap kepuasan konsumen
Makanan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia, maka bisnis
penyediaan jasa makanan merupakan suatu peluang bisnis dengan pasar yang besar, yang dapat memberikan keuntungan bagi para pemasar yang jeli dalam menggarap pasar tersebut. Apalagi perkembangan teknologi yang sangat cepat mengakibatkan perubahan gaya hidup di kota- kota besar. Sebagai contoh : perubahan pola makan yang dulu masih tradisional,sekarang beralih kemakanan yang serba instan atau yang kita kenai sekarang Fast Food.
Kesuksesan suatu restoran sangat dipengaruhi oleh kualitas makanan
dan pelayanan yang diberikan restoran tersebut. Hal ini menjadi penting karena inti dari bisnis ini adalah penawaran campuran/ Hybrid ( Kottler, 2003:446 ), yaitu barang dan jasa. Barang yang dimaksud adalah makanan yang ditawarkan , sedangkan jasa yang dimaksud adalah pelayanan yang diberikan. Oleh karena itu dibutuhkan manajemen yang baik dan terintegrasi supaya restoran itu sukses.
Sehingga memberikan kepuasan dan niat konsumen untuk membeli ulang tercipta.
Penelitian mengambil restoran Paparon's Pizza sebagai objek
penelitian. Lewat preliminary research (penelitian pendahuluan) , penulis mendapatkan gejala yang terobservasi. Gejala tersebut yaitu: "Kebanyakan konsumen yang pemah mencoba pizza Paparon's enggan untuk membeli lagi." Hal ini disebabkan oleh kualitas pelayanan dan kualitas produk yang dipersepsikan negatif oleh kebanyakan konsumen Paparon's. Oleh karena itu, penelitian diarahkan untuk meneliti pengaruh persepsi atas kualitas pelayanan dan kualitas produk
terhadap kepuasan pelanggan.
Dimensi yang digunakan adalah dimensi kualitas pelayanan, kualitas
produk, dan kepuasan. Untuk dimensi kualitas pelayanan, peneli tian ini menggunakan variabel-variabel dalam dimensi SERVQUAL (Service Quality) yang dirancang oleh Valarie A Zeithalm & Mary Jo Bitner. Variabel-variabel tersebut antara lain adalah reliability (X1)' responsiveness (X2), assurance (X3), empathy (X4), dan tangibles (X5). Untuk dimensi kualitas produk, penelitian ini menggunakan
variabel aesthetics (X6) menurut Garvin dan variabel tipe makanan (X7) menurut Raymond B. Peddersen.
Dari penyebaran kuisioner kepada 150 responden, diketahui bahwa
hanya variabel aesthetics (X6) dan variabel tipe makanan (X7) yang memiliki pengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen.
Oleh karena itu penulis menyarankan agar perusahaan melakukan riset
terhadap rasa yang benar- benar diingini oleh pelanggan. Kesesuaian antara gambar yang ada di menu dengan yang disajikanpun hams sesuai. Hal ini dilakukan agar tidak membuat pelanggan kecewa. Promosi yang dijalankan pun hams lebih gencar lagi agar konsumen tertarik.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp1392 | DIG - FE | Skripsi | MANAJ YUD p/07 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain