Computer File
Analisis mengenai hubungan antara persepsi karyawan tentang kompensasi finansial dengan motivasi kerja karyawan pada Laris Machine Company Bandung
Pada era globalisasi dewasa ini, persaingan antar perusahaan sejenis
menjadi sangat ketat. Untuk dapat bertahan menghadapi persaingan, setiap
perusahaan dituntut memiliki kinerja yang semakin hari semakin baik. Agar
perusahaan dapat memiliki kenerja yang baik, maka dibutuhkan tenaga kerja yang
terampil serta memiliki motivasi kerja yang tinggi. Dengan adanya motivasi kerja
karyawan yang tinggi, katyawan akan bekerja dengan seoptimal mungkin sehingga
produktivitas perusahaan pun dapat terus ditingkatkan.
Salah satu alat yang mempengaruhi motivasi kerja dan dapat dikendalikan
perusahaan adalah melalui kompensasi finasial. Jika kompensasi finansial yang
diberikan perusahaan cukup adil, pantas, dan karyawan merasa puas terhadap
kompensasi finansial yang diterimanya, maka dapat memotivasi seseorang untuk
dapat bekerja dengan baik.
Penelitian yang dilakukan penulis dilakukan terhadap Laris Machine
Company. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan Laris
AfachineComparry. Data dikumpulkan melalui wawancara tidak terstruktur untuk
menemukan gejala yang terjadi yang kemudian dicari akar permasalahannya.
Penyebaran kuesioner dilakukan untuk mengetabui bagaimana persepsi para pekerja
terhadap kompensasi yang mereka terima dan seberapa besar motivasi kerja para
karyawan.
Berdasarkan analisis kualitatif terhadap hasil kuesioner, diketahui bahwa
karyawan Laris Machine Company merasa puas terhadap kompensasi finansial
berupa uang makan, bonus bulanan, dan benefit berupa pinjaman yang diberikan
oleh perusahaan. Sedangkan untuk besarnya upah, uang transportasi, THR dan
tunjangan kesehatan dirasa belum sesuai dengan kebutuhan mereka. Dari analisa
kuantitatif terhadap hasil kuesioner yang dihitung melalui koefisien Rank Spearman
(Rs) diperoleh hasil 0,7321 , artinya terdapat korelasi positif yang kuat antara sistem
kompensasi dan motivasi kerja. Selanjutnya diketahui basil koefisien determinasi
(Kd) sebesar 53,597% yang artinya hampir 54% dari perubahan variabel motivasi
ketja karyawan dapat dijelaskan oleh perubahan variabel sistem kompensasi.
Sedangkan sisanya, yaitu sebesar 46,403% dijelaskan oleh variabel lain.
Hasil penelitian menunjukkan korelasi yang kuat antara sistem kompensasi
dan motivasi kerja karyawan, maka saran penulis pada Laris Machine Company
jika ingin meningkatkan motivasi maka sebaiknya perusahaan senantiasa
mengevaluasi sistem kompensasi yang ada.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp1490 | DIG - FE | Skripsi | MANAJ SETa/09 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain