Computer File
Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi sikap kerja karyawan khususnya di bagian juru masak rumah makan S.B.
Penelitian ini di latar belakangi oleh munculnya suatu gejala permasalahan di Rumah
Makan S.B, yaitu: adanya keinginan untuk keluar dari seorang juru masak senior. Hal tersebut
merupakan salah satu gejala yang muncul ketika terjadi suatu masalah yang berhubungan dengan
sikap kerja(work attitudes) karyawan. Bagi pihak rumah makan, keinginan untuk keluar dari seorang
juru masak merupakan suatu masalah besar yang berdampak pada menurunnya volume penjualan.
Berdasarkan gejala permasalahan tersebut, penulis tertarik untuk mencari cara - cara
mempertahankan seorang karyawan dengan langkah awal adalah: mencari terlebih dahulu foktor -
faktor yang menyebabkan munculnya keinginan untuk ke luar dari seorangjuru masak. Pencarian akan
faktor - faktor tersebut dilakukan dengan meneliti bagian - bagian atau komponen - komponen dari
sikap kerja(work altitudes) di dalam suatu perusahaan. Oleh karena itu, penelitian diarahkan pada
komponen - komponen yang terdapat di dalam sikap kerja dan besarnya pengaruh masing - masing
komponen tersebut.
Dimensi yang digunakan dalam penelitian ini adalah dimensi yang berupa
komponen - komponen dalam work attitudes dan work attitudes itu sendiri. Variabel - variabel yang
digunakan dalam komponen work altitudes adalah: adjective component, cognitive component, dan
behavioral component. Sedangkan variabel - variabel yang digunakan dalam work attitudes adalah :
job satisfaction, job involvement, dan organizational commitment.
Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui bahwa faktor adjective component
memberikan pengaruh yang sangat signifikan terhadap work attitudes, sedangkan cognitive
component memberiKan pengaruh yang sangat kecil dan pengaruh yang diberi kan oleh behavioral
component terhadap work attitudes adalah menengah. Perasaan - perasaan seperti: tidak puas, bosan,
tidak nyaman, jenuh, dan bentuk - bentuk perasaan yang lainnya dapat mempengaruhi keinginan
keluar dari seorang karyawan.
Oleh karena itu, penulis menyarankan agar pihak manajemen Rumah Makan S.B
memperhatikan dan mengelola komponen afektif ini dengan sebaik mungkin, melalui: perhatian yang
lebih besar terhadap kondisi I ingkungan kerja para juru masak, tingkat kejenuhan para juru masak, dan
memberikan perhatian yang lebih kepada juru masak. Dengan demikian, diharapkan rumah makan
tersebut dapat mempertahankan karyawan - karyawan yang berkualitas.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp1610 | DIG - FE | Skripsi | MANAJ XU a/09 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain