Computer File
Perbandingan kinerja marketing mix yang ditawarkan bioskop Ciwalk XXI dan Blitzmegaplex atas value yang dirasakan mahasiswa UNPAR dalam proses pembelian
Bioskop merupakan tempat penyedia jasa hiburan yang dipersepsikan masyarakat
sebagai tempat untuk menonton film. Selama ini jasa hiburan bioskop dimonopoli oleh
Cineplex 21 milik Suberta Group. Di Bandung, bioskop Cineplex 21 yang digemari adalah
Ciwalk XXI. Kemunculan Blitz megaplex sebagai pesaing (di luar Suberta Group), yang baru
berdiri pada Oktober 2006, membuat persaingan jasa hiburan bioskop semakin memanas.
Agar dapat bertahan dalam persaingan, produsen berusaha untuk memberikan yang terbaik
kepada konsumen melalui kesatuan marketing mix. Karena produk yang memberikan value
tertinggi, yang akan dipilih oleh konsumen. Dalam penelitian ini, membahas tentang atribut-atribut
dalam marketing mix jasa hiburan bioskop yang dianggap penting oleh konsumen
sehingga mendorong keputusan membeli, perbandingan marketing mix yang ditawarkan
CiWalk XXI dan Blitzmegaplex, dan bioskop mana yang lebih diminati konsumen dalam
melakukan pembelian.
Pada dasarnya, konsumen cenderung membeli produk yang mereka anggap dapat
memberikan value tertinggi. Dan value dari suatu produk dapat diciptakan melalui marketing
mix. Variabel marketing mix untuk usaha jasa terdiri dari product, price, place, promotion,
people, physical evidence, process. Marketing mix menjadi alat yang bekerja untuk
mewujudkan posisi yang ingin dibentuk oleh perusahaan. Value yang dirasakan konsumen
terhadap suatu produk berbeda-beda, tergantung dari pandangan masing-masing konsumen
akan apa yang dianggap penting dalam suatu produk. Pembentukan value melalui marketing
mix bertujuan untuk memberikan kepuasan pada konsumen.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif,
yaitu penelitian yang bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai situasi yang terjadi
dengan cara mengumpulkan data. Populasi dalam penelitian ini adalah orang-orang yang
pernah menikmati jasa hiburan bioskop di CiWalk XXI dan Blitzmegaplex. Peneliti
mengambil sampel dari mahasiswa Universitas Katolik Parahyangan Bandung sejumlah 100
orang. Teknik pengambilan sampel berdasarkan convenience sampling, artinya orang yang
paling mudah untuk ditemui dan diminta kesediaannya untuk mengisi kuesioner. Dilakukan
juga penelitian pendahuluan yang dilakukan dengan cara wawancara, observasi , dan
menyebarkan kuesioner awal untuk mengetahui faktor-faktor yang menjadi penentu dalam
memilih jasa hiburan bioskop, yang dikembangkan menjadi faktor-faktor yang diteliti.
Hasil penelitian menunjukkan, yang dipersepsikan penting oleh konsumen dari
product adalah kualitas gambar film, kualitas suara, dan kenyamanan tempat duduk.
Kesesuaian harga tiket masuk dengan kualitas menentukan kepuasan konsumen dari aspek
price. Yang mempengaruhi terhadap place adalah faktor keamanan dan tingkat kenyamanan
lokasi. Promotion seperti potongan harga dengan penggunaan kartu kredit tertentu juga
menarik minat beli konsumen. Konsumen juga menilai lebih faktor kemudahan dalam
pembelian tiket untuk aspek process. Sedangkan physical evidence yang dinilai penting
adalah kebersihan WC dan kebersihan bioskop. Kecepatan pelayanan adalah salah satu
faktor penentu pada aspek people. CiWalk XXI unggul dalam product, price, place,
promotion, sedangkan Blitzmegaplex unggul dalam people, physical evidence, process.
Dengan membandingkan tingkat kepentingan terhadap kinerja yang diberikan CiWalk XXI
dan Blitzmegaplex, dengan Factor-Rating Method, diketahui bahwa 53% responden lebih
memilih Blitzmegaplex sedangkan 43% responden yang memilih Ciwalk XXI. Disarankan
kepada perusahaan jasa hiburan bioskop untuk lebih memperhatikan faktor-faktor yang
dianggap penting oleh konsumen.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp1758 | DIG - FE | Skripsi | MANAJ SUT p/09 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain