Computer File
Pengaruh kebijakan stocksplit terhadap harga pasar saham : suatu kasus pada perusahaan-perusahaan yang melakukan stocksplit yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Di era globalisasi ini persaingan dunia pun semakin ketat. Untuk dapat tetap
bersaing, perusahaan harus meningkatkan keunggulan kompetitifnya. Untuk
mewujudkan hal itu, perusahaan membutuhkan modal. Salah satu caranya yaitu dengan
menjual saham. Penulis mencoba meneliti saham biasa, dimana saham biasa cenderung
mengalami fluktuasi pergerakan harga. Ketika harga saham dinilai terlalu tinggi,
perusahaan akan melakukan aksi korporat yaitu dengan pemecahan saham (stock split),
dimana pemecahan saham ini bertujuan agar saham perusahaan menjadi lebih likuid dan
dapat menjangkau lebih banyak investor.
Pemecahan saham dapat mempengaruhi minat maupun daya beli investor
terhadap saham perusahaan. Dengan harga pasar yang lebih murah maka saham dapat
terjangkau oleh banyak investor. Pemecahan saham mempengaruhi keputusan investor
untuk berinvestasi pada saham perusahaan oleh karena itu penulis mencoba meneliti
bagaimana pengaruh kebijakan stocksplit terhadap harga pasar saham.
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian Deskriptif Analisis
serta alat bantu statistik Uji Kolmogorov Smirnov, uji T untuk data berpasangan, dan uji
Ranking Bertanda Wilcoxon dengan menggunakan software SPSS. Data-data yang
digunakan merupakan sepuluh perusahaan yang melakukan stock split dengan faktor
pemecah 1 : 2 selama tahun 2004-2007, yaitu PT Bank Central Asia Tbk, PT
Telekomunikasi Indonesia Tbk, PT Berlian Laju Tanker Tbk, PT Ciputra Surya Tbk, PT
Pelayaran Tempuran Emas Tbk, PT Lippo Karawaci Tbk, PT Ekadharma International
Tbk, PT Davomas Abadi Tbk, PT Hortus Danavest Tbk, PT Humpuss Intermoda Tbk.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemecahan saham (stock split)
memberikan dampak positif dan signifikan terhadap harga saham perusahaan. Hal ini
dibuktikan dengan hasil uji ststistik yaitu nilai probabilitas kesepuluh perusahaan dari
hasil perhitungan adalah lebih kecil dari taraf signifikansi sebesar 0,05. Dalam hal ini
penulis berpendapat bahwa dalam mengambil keputusan investasi sebaiknya tidak hanya
melihat faktor penurunan harga pasar saham yang terjadi saja namun perlu juga melihat
beberapa faktor lain seperti faktor eksternal maupun internal perusahaan, kondisi politik
dan perekonomian, tingkat inflasi, serta hal-hal lain sehingga dapat lebih tepat dalam
mengambil keputusan investasi.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp4364 | DIG - FE | Skripsi | AKUN ELL p/08 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain