Computer File
Pemeriksaan operasional atas pengelolaan persediaan barang dagang dalam rangka meningkatkan efektivitas dan efisiensi persediaan barang dagang
Perkembangan jaman disertai kemajuan teknologi dan komunikasi yang terjadi
saat ini membuat persaingan bisnis semakin ketat. Perusahaan harus meningkatkan
efektivitas dan efisiensi dalam menjalankan aktivitas usahanya agar dapat
mempertahankan kelangsungan bisnisnya. Bagi perusahaan dagang, persediaan
memegang peranan penting dalam aktivitas usahanya. Persediaan merupakan aset
terbesar perusahaan serta cukup rawan terhadap tindakan pencurian dan penurunan
kualitas akibat keusangan. Pengelolaan persediaan menjadi aktivitas yang sangat penting
karena barang dagang perlu dikelola agar memiliki tingkat persediaan yang optimal
sehingga menghindari adanya barang terlalu berlebih dan barang terlalu sedikit dimana
kelebihan maupun kekurangan akan memberi dampak yang sama-sama negatif.
PT. Berdikari lndo Super Grosir adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang
perdagangan berupa penjualan grosir bahan bangunan, dimana pengelolaan persediaan
menjadi titik tolak dalam mempertahankan keberadaannya. Produk utama yang
diperdagangkan diantaranya adalah semen, keramik, glass box, besi dan triplek.
Penelitian yang dilakukan penulis menggunakan metode deskriptif analitis. Data
diperoleh dari observasi, wawancara, dokumentasi dan literatur yang berhubungan
dengan masalah yang diteliti. Perhitungan tingkat persediaan yang seharusnya ada
menggunakan level of service approach.
Analisis terhadap fasilitas fisik menyimpulkan bahwa fasilitas sudah cukup
memadai hanya kapasitas gudang belum cukup besar untuk menampung persediaan
sehingga barang sering ditumpuk terlalu tinggi. Beberapa kelemahan lainnya dalam
perusahaan adalah perusahaan belum pernah melakukan stock opname sejak
perusahaan dibentuk dan tidak adanya surat penerimaan barang dan surat pengeluaran
barang serta surat pesanan belum dipranomori. Analisis data kuantitatif terhadap 6
produk PT. Berdikari lndo Super Grosir menggunakan level of service approach
mendapatkan gambaran bahwa tingkat persediaan belum cukup efektif dan efisien karena
masih adanya kelebihan barang dan kekurangan barang serta munculnya pemborosan
biaya bunga sebesar Rp 11 .586.350 selama 4 bulan serta opportunity cost sebesar Rp
94.074.706 untuk kekurangan barang dan Rp 9.269.085,- untuk kelebihan barang.
Sedangkan rekomendasi yang diberikan adalah:
1. Mulai untuk melakukan stock opname secepatnya agar fisik barang dan catatan
sesuai dan akurat.
2. Dibuat tambahan satu gudang agar kapasitas gudang dapat menampung seluruh
persediaan, selain itu perlu pula tambahan petugas gudang agar dapat efektif
menjalankan aktivitas dalam gudang.
3. Penggunaan metode level of service approach dalam merencanakan persediaan
barang dagangnya karena dapat menentukan jumlah persediaan yang sebaiknya
dimiliki oleh perusahaan.
4. Dibuat dokumen penerimaan dan pengeluaran barang serta surat pesanan di
pranomori terlebih dahulu.
Pelaksanaan pemeriksaan operasional adalah sebagai alat bantu manajemen
untuk identifikasi kekuatan dan kelemahan pengelolaan persediaan barang dagang,
menganalisis faktor penyebab tidak efektif dan efisien-nya pengelolaan persediaan, serta
memberikan rekomendasi yang dapat menjadi masukan bagi manajemen untuk
mengatasi penyebab-penyebab tersebut dalam rangka meningkatkan efektivitas dan
efisiensi pengelolaan persediaan barang dagang.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp4454 | DIG - FE | Skripsi | AKUN CHR p/09 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain