Computer File
Sanksi ekonomi Jepang terhadap Korea Utara sehubungan dengan pengembangan program teknologi senjata nuklir Korea Utara periode 1998 - 2009
Penelitian ini mencoba untuk menjelaskan mengenai Sanksi Ekonomi Jepang Kepada Korea Utara Dalam Menghadapi Pengembangan Program Teknologi Senjata Nuklir Korea Utara, selama periode 1998-2009. Penelitian ini diklasifikasikan sebagai studi kualitatif yang menggunakan metode analisis deskriptif yang meliputi berbagai teori Hubungan Internasional yang relevan dengan kebijakan yang diambil Jepang, seperti Neorealisme dan juga Kebijakan Luar Negeri dengan penggunaan instrumen ekonomi.
Kasus Nuklir Korea Utara merupakan salah satu situasi keamanan yang paling berbahaya di Semenanjung Korea. Jepang sebagai salah satu negara tetangga Korea Utara tentunya sangat peduli akan isu ini. Ketika Korea Utara melakukan serangkaian percobaan peluncuran rudal, Jepang sangat ingin untuk memulai mengambil langkah tegas untuk membuat Korea Utara dapat menghentikan program pengembangan senjata nuklirnya.
Sebagai upaya untuk mewujudkan hal tersebut, Jepang menggunakan beberapa instrumen dalam ekonomi seperti embargo, boikot, dan penghentian alur pengiriman keuangan. Meskipun Jepang tidak memiliki hubungan diplomatik resmi dengan Korea Utara, tetapi Jepang mempunyai hubungan ekonomi dengan Korea Utara sebagai salah satu partner dagang terbesar Korea Utara, sehingga Jepang memutuskan untuk menghadapi situasi ini dengan menggunakan kapabilitas ekonominya. Kebijakan penjatuhan sanksi ekonomi ini diterapkan dalam bentuk penghentian bantuan finansial dalam bentuk apapun dari Jepang ke Korea Utara, melarang masuknya warga negara Korea Utara ke Jepang, dan yang terakhir melarang masuknya seluruh barang impor dari Korea Utara.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp13772 | DIG - FISIP | Skripsi | HI SAR s/11 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain