Computer File
Republic of Korea defense policy reform and its implications in the Notheast Asian Regional stability
Stabilitas di kawasan Asia Timurlaut selalu diuji oleh Krisis Semenanjung
Korea. Korea Selatan sebagai salah satu negara yang berperan penting di kawasan
tersebut, memutuskan untuk mereformasi kebijakan pertahanannya pada tahun
2005 agar dapat menanggulangi dan beradaptasi terhadap bermacam perubahan
yang datang dari dalam dan luar negeri; terutama terkait tekanan yang terus menerus
datang dari Korea Utara.
Berangkat dari Teori Regional Security Complex, proses reformasi
kebijakan pertahanan Korea Selatan telah memicu beragam reaksi dari Cina,
Korea Utara, Jepang, Russia, dan bahkan Amerika Serikat. Terdapat dua peristiwa
besar yang terjadi selama proses reformasi kebijakan pertahanan Korea Selatan
berlangsung, hal ini adalah tenggelamnya kapal Cheonan dan penembakan Pulau
Yeonpyong, di mana kedua hal tersebut dilakukan oleh DPRK. Sejauh ini kedua
peristiwa tersebut merupakan pertempuran militer terburuk antara Korea Selatan
dan Korea Utara semenjak Perang Korea yang akhirnya membuat Korea Selatan
merevisi Defense Reform Plan 2020 menjadi Defense Reform Plan 307 pada
tahun 2011 .
Dua peristiwa tersebut diartikan sebagai prates dan peringatan dari Korea
Utara terhadap peningkatan kekuatan militer Korea Selatan, dan juga kedekatan
antara Korea Selatan dan Amerika Serikat. Hal tersebut juga merupakan
sebuah bentuk pernyataan terhadap kapabilitas militer dan peranan Korea Utara di
kawasan Asia Timurlaut. Setelah peristiwa tersebut, hubungan antara Korea
Selatan dan Korea Utara memburuk dengan cepat, satu-satunya hal yang
menghubungkan mereka hanyalah Kaesong Industrial Complex atau Asrama
Industri Kaesong, yang juga sengaja ditahan pada level paling rendah oleh
pemerintah Korea Selatan.
Penelitian ini berusaha menginvestigasi kontribusi dari reformasi
kebijakan pertahanan Korea Selatan terhadap stabilitas kawasan Asia Timurlaut.
Kesimpulannya adalah bahwa reformasi kebijakan pertahanan Korea Selatan
memicu respon permusuhan dari Korea Utara. Respon ini menginisiasi
serangkaian respon dari Cina, Jepang, Rusia, dan Amerika Serikat. Oleh karena
itu reformasi kebijakan pertahanan Korea Selatan berperan sebagai sebuah
destabilisator di Kawasan Asia Timurlaut.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp13922 | DIG - FISIP | Skripsi | HI DEW r/11 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain