Computer File
Studi perbandingan bangunan bertingkat menggunakan sistem konvensional dan balok tidur
Sistem balok tidur memiliki beberapa keunggulan, antara lain tinggi bangunan berkurang
dan proses konstruksi yang cepat serta mudah. Dalam skripsi ini akan didesain dan dianalisis
gedung konvensional dan dengan balok tidur. Kemudian akan dibandingkan volume beton dan
perilaku gedung seperti periode gedung, gaya geser dasar, drift rasio yang kemudian dibandingkan
dengan drift izinnya dan momen yang terjadi.
Pemodelan struktur dilakukan dengan bantuan program ETABS sehingga diperoleh
volume beton, luas tulangan perlu dan perilaku gedung. Bangunan didesain berupa 5 dan 10 tingkat
yang berfungsi sebagai gedung perkantoran yang terletak pada wilayah gempa 3 tanah keras sesuai
SNI 03-1726-2002.
Setelah desain dilakukan maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa tidak adanya efek tingkat
pada kedua jenis gedung. Baik pada gedung 5 lantai dan 10 lantai, terjadi kenaikan persentase
volume beton. Pada gedung 5 lantai balok tidur ternyata lebih kaku dibanding gedung 5 lantai
konvensional. Namun hal sebaliknya terjadi pada gedung 10 lantai.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp15765 | DIG - FTS | Skripsi | STR ANG s/11 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain