Computer File
Akulturasi dalam arsitektur Gedung Sate
Bandung merupakan salah satu kota yang memiliki banyak bangunan bersejarah dan dikenal sebagai salah satu museum arsitektur terlengkap di Indonesia. Hal ini ditandai dengan banyaknya bangunan bersejarah dengan berbagai langgam dan gaya arsitektur yang ada di
kota Bandung. Salah satu gaya arsitektur yang ada adalah gaya arsitektur Indo-Eropa (IndoEuropesche
Architectuur-stijl). Gaya arsitektur Indo-Eropa ini merupakan sebuah sintesa perpaduan antara gaya arsitektur Barat Eropa dengan gaya arsitektur lokal Indonesia.
Dari beberapa bangunan bersejarah yang ada di kota Bandung, salah satu bangunan yang menggunakan gaya arsitektur Indo-Eropa (Indo Europesche Architectuur-stijl) adalah Gedung Sate. Gedung Sate merupakan hasil rancangan arsitek Belanda Ir. J. Gerber yang tidak hanya bergaya Barat Eropa tetapi juga memiliki ciri gaya arsitektur Candi Jawa pada
jaman kerajaan Mataram Kuno abad 8-10 (contoh : arsitektur Candi Borobudur).
Keberadaan Gedung Sate sebagai salah satu bangunan yang memadukan antara unsur arsitektur Barat dan lokal Indonesia membuat suatu ketertarikan untuk meneliti lebih
lanjut mengenai konteks akulturasi dalam arsitektur Gedung Sate terlebih mengenai penerapan
unsur arsitektur Barat dan unsur arsitektur lokal Indonesia, seperti unsur arsitektur candi di
Jawa pada bangunan Gedung Sate. Penelitian ini ditujukan untuk membuktikan Gedung Sate sebagai sebuah bangunan yang tidak hanya memadukan unsur arsitektur Barat dan lokal Indonesia tetapi juga memiliki ciri khas gaya arsitektur candi Jawa dengan adanya penerapan prinsip-prinsip arsitektur candi Jawa pada elemen pembentuk bangunannya.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp17704 | dig - FTA | Skripsi | ARS JAN a/07 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain