Computer File
Pengaruh pola jalur sirkulasi terhadap zoning tenant pada pusat perbelanjaan : objek Paris Van Java, Bandung
Dengan maraknya pembangunan pusat perbelanjaan di Bandung, semua pusat
perbelanjaan bersaing satu sama lain untuk menghadirkan konsep-konsep baru agar
dapat menarik banyak pengunjung.
Salah satu kunci dari pusat perbelanjaan yang sukses adalah sistem sirkulasi.
Pusat perbelanjaan yang baik dapat membuat pengunjung melewati hampir seluruh
toko sehingga kemungkinan tertarik oleh toko- toko tersebut lebih besar dan
kesempatan untuk terjadi transaksi jual beli pun makin besar. Sistem sirkulasi yang
sukses tidak lepas dari zoning tenantnya yang bisa memicu pergerakan pengunjung,
karena jalur sirkulasi dalam pusat perbelanjaan adalah hal yang sulit untuk diganggu
gugat, maka untuk menghidupkannya, perlu zoning tenant yang tepat untuk
diletakkan di lokasi yang tepat.
Paris Van Java merupakan pusat perbelanjaan yang dalam beberapa waktu
terakhir ini menjadi perhatian masyarakat. Meskipun lantai upper ground mengusung
konsep yang sama dengan lantai ground namun tidak seramai dan seberhasil lantai
ground yang ditandai dengan banyaknya toko yang kosong. Untuk meningkatkan
keberhasilan, dilakukan perubahan khususnya pada lantai upper ground. Perubahan
yang paling awal di lakukan adalah perubahan pola sirkulasi pengunjung yang diikuti
dengan perubahan zoning tenant dan penambahan tenant di koridor barn.
Penelitian bertujuan untuk mengetahui apa saja faktor apa saja yang
mempengaruhi lantai upper ground lebih sepi dibandingkan dengan lantai ground,
apakah zoning tenant pada lantai upper ground sebelumnya salah sehingga di tata
ulang zoning tenant nya, bagaimana pola sirkulasi dapat mempengaruhi zoning
tenant, dan apakah perubahan Paris Van Java khususnya lantai upper ground efektif.
Metode penelitian ini diawali dengan pengamatan proses perubahan sampai
tanggal 18 April 2010, penghitungan jumlah pengunjung pada lantai ground dan
upper ground, wawancara dengan pihak manajemen mengenai perubahan yang
dilakukan, dan kuesioner yang dibagikan pada para pengunjung untuk mendapatkan
opini pengunjung.
Berdasarkan penelitian, sirkulasi pada denah lama tidak efektif karena terlalu
banyak entrance, terlalu lebar dan menimbulkan daerah mati yang mengakibatkan
banyak ruang sewa kosong. Zoning tenant pada simpul pola sirkulasi juga belum
mengundang pergerakan pengunjung. Dengan dilakukan perubahan zoning tenant
pada denah baru yang lebih disesuaikan antara lokasi dan jenis tenant, maka simpul
sirkulasi bisa menjadi magnet yang memicu sirkulasi pengunjung.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp18264 | DIG - FTA | Skripsi | ARS WIJ p/10 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain