Computer File
Pemanfaatan desain pencahayaan buatan dalam mendukung pembentukan ruang dan suasana pada Javana Bistro Bandung
Pencahayaan merupakan salah satu domain dalam perancangan suatu objek
arsitektur. Kualitas desain arsitektur memiliki hubungan yang erat dengan kualitas
pencahayaannya. Pada awalnya, perancangan arsitektur lebih banyak menggunakan
pencahayaan alami, bagaimana pembayangannya memberi dampak pada bentuk dan
detail bangunan. Karena intensitas pencahayaan alami yang tidak tetap, tergantung pada
waktu dan cuaca, maka digunakan juga pencahayaan buatan untuk memaksimalkan
kualitas dan kuantitas pencahayaan dalam bangunan.
Rumah makan merupakan salah satu fungsi objek arsitektur yang memanfaatkan
desain pencahayaan buatan, terutama karena jam operasional rumah makan yang
seringkali sampai tengah malam. Perwujudan suasana dan desain ruang arsitektur
rumah makan didukung oleh bentuk, ruang, material, warna, dan pencahayaannya.
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pemanfaatan desain pencahayaan buatan
sebagai salah satu elemen desain ruang arsitektur dalam mendukung pembentukan
ruang dan suasana rumah makan. Untuk membantu penelitian, digunakan Javana Bistro
Indo-Western Eatery sebagai objek studi.
Dalam meneliti digunakan metode deskriptif evaluatif. Penelitian dimulai dengan
pengumpulan data-data awal objek studi, studi literatur, teori-teori pembentukan ruang
pada desain arsitektur, juga desain pencahayaan buatan hubungannya dengan
pembentukan ruang dan suasana pada rumah makan. Penelitian selanjutnya berupa
pengamatan secara langsung pada objek studi. Hasil pengumpulan data objek studi lalu
dianalisis berdasarkan studi literatur dan teori-teori terkait. Dan pada akhirnya ditarik
kesimpulan penelitian yang dilengkapi dengan pemberian saran.
Javana Bistro merupakan rumah makan yang menyajikan menu kuliner
perpaduan antara citarasa Western dan Indonesia. Dengan target pengunjung kalangan
menengah ke atas, Javana Bistro dikategorikan ke dalam tipe rumah makan sebagai
tempat berkumpul, bersosialisasi, dan bersantai. Sebagai bagian dari pusat perbelanjann
Paris van Java, Javana Bistro memiliki luas yang tertentu dan bentuk lahan yang tidak
utuh persegi panjang. Bentuk ini kemudian dimanfaatkan sebagai keunikan dari rumah
makan dengan desain arsitektur yang cermat.
Berdasarkan penelitian, secara keseluruhan iluminasi pencahayaan buatan pada
rumah makan Javana Bistro belum memenuhi standar pencahayaan sebagai rumah
makan. Namun secara kualitas, desain pencahayaan buatannya dengan baik
mendukung pembentukan ruang dari Javana Bistro yang unik dan pembentukan suasana
yang santai, nyaman, dan privat bagi pengunjungnya.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp18418 | DIG - FTA | Skripsi | ARS-TM 1WID p/11 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain