Computer File
Studi kelayakan finansial proyek pengembangan PLTP di PT X
Pemadaman Listrik semakin hari semakin sering terjadi yang menjadikan
kekhawatiran tersendiri bagi masyarakat biasa dan masyarakat industri. Pasokan
Listrik di Indonesia Telah memasuki fase kekurangan pasokan. PT.X adalah salah
satu perusahaan yang bergerak di bidang pengembangan sumber daya panas bumi
(kegiatan hulu) yang diproses sedemikian rupa hingga dikonversi menjadi tenaga
listrik (kegiatan hilir), dua aktivitas tersebut dijalankan oleh suatu perusahaan dikenal
dengan total proyek, PT X berupaya mengembangkan potensi panas bumi di
Bandung, Patuha, Jawa Barat sebesar 1 x 60 MW dengan total biaya investasi
sebesar USD 75.075.000,- yang berasal dari investor sekaligus kontraktor EPC
(Engineering, Procurement, & Construction).
Dalam membangun proyek diperlukan suatu studi kelayakan. Tujuan utama
studi kelayakan adalah menghindari keterlanjutan penanaman modal yang terlalu
besar untuk kegiatan yang ternyata tidak menguntungkan. Analisa berbasis
capital budgeting merupakan tahap akhir dari analisis kelayakan, yang mempunyai
tujuan agar investasi dapat mencapai tujuan dan sasaran-sasaran yang diinginkan.
Evaluasi ini penting artinya karena semakin banyak proyek-proyek yang melibatkan
investasi modal yang besar dengan dampak yang luas dan mengandung pula resiko resiko
finansial, ekonomi, sosial, maupun lingkungan. Metode capital bugeting yang
digunakan dalam perhitungan diantaranya IRR (Internal Rate of Return) perhitungan
tingkat balikan yang diharapkan dari pengembangan proyek, nilai bersih sekarang
NPV (Net Present Value) serta berapa lama kembalinya nilai investasi proyek ini
sampai dengan titik pulang balik(payback period).
Proyek pengembangan PL TP Patuha yang dilakukan oleh PT X dengan
kapasitas terpasang dengan menggunakan 3 kapasitas faktor dapat dikatakan layak
dan menguntungkan apabila PL TP dioperasikan dengan menggunakan kapasitas
faktor sebesar 80% dan 95% sedangkan kapasitas faktor produksi sebesar 70%
menghasilkan analisa tidak menguntungkan dan tidak layak. PT X harus berorientasi
untuk beroperasi pada kapasitas faktor yang menguntungkan perusahaan sehingga
bisa mempertahankan kelangsungan usaha (going concern) nya bahkan apabila
nantinya pemerintah benar-benar menjadikan bantuan pemerintah yang belum
ditetapkan statusnya (BPYBDS) menjadi hutang, perusahaan masih tetap bertahan
dan masih bisa memaksimalkan nilai untuk para pemegang sahamnya.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp19923 | DIG - FTI | Skripsi | TI SAR s/09 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain